Mohon tunggu...
Syarifah Pertiwi
Syarifah Pertiwi Mohon Tunggu... Guru - Sederhana namun berarti

Hanya ingin menulis, semoga suka dan manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku Tidak Introvert!

5 Desember 2021   11:30 Diperbarui: 5 Desember 2021   15:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PART 1

Pernahkah kamu merasakan sendiri dikala keramaian?
Pernahkah kamu merasa bodoh dan tidak disukai dalam keramaian?

Pernahkah kamu merasa tidak dianggap, bukan siapa-siapa, direndahkan dan seolah-olah apa sih kamu? 

ngapain sih disini!!!

Gak guna, gak kerja, gak kontribusi padahal semua orang punya hak dan kewajibannya. Bagaimana menanggapi hal tersebut?

Aku Tidak Introvert ! Aku hanya "merasa" itu bukan dunia ku. 

Aku dibodohkan oleh mereka yang merasa pintar, aku dianggap bukan siapa-siapa oleh mereka para penjilat, aku dianggap sebelah mata oleh mereka yang mencari muka di depan umum. Aku bukanlah diri ku bersama mereka, aku hanya diam menatap setiap diri yang penuh sandiwara layaknya aku yang diam bersama mereka. 

Aku tidak ingin menjadi penjilat yang bermuka dua hanya untuk mendapatkan eksistensi diri, aku tidak ingin loyalitas terhadap tempat yang menurut ku tidak penting, aku bersama mereka adalah sebuah keadaan yang memaksa ku untuk bertahan karena suatu hal yang tidak dapat dijelaskan.

Aku tidak nyaman, aku jera, aku marah, aku merasa bukan menjadi diri ku dikala bertemu dengan tempat yang tidak tepat untuk ku.

Aku Tidak Introvert ! Aku hanya "merasa" kejujuran dalam bekerja adalah yang utama.

Aku tidak menjadi diriku, aku berpura-pura diam karena aku tidak ada rasa untuk berkontribusi banyak, maafkan aku wahai diri jika aku tidak dapat menempatkan diri dimanapun. Tetapi menurut ku menjadi diam adalah permata yang lebih dari emas kebaikannya, karena aku mencoba diam dari mereka yang menghujat, dari mereka yang merendahkan, dari mereka yang menyombongkan. Melihat gunung yang berdiri tegak dan mengikuti perintah-Nya tanpa berbicara, aku mengambil hikmah bahwa gunung lebih baik dari pada manusia yang kecil bertingkah dengan mulutnya, sembarang berbicara tanpa memikirkan ucapan adalah doa, tanpa memikirkan perasaan orang lain, penghinaan yang dibalik bercanda apakah itu baik ? 

Aku Tidak Introvert ! Aku ingin menjadi diam ditempat yang menurut ku persis dengan sekumpulan sampah yang berteori. Apakah aku sombong dengan diam ku ? ku rasa tidak, aku katakan bahwa mereka bukan dunia ku, sehingga aku tidak bisa mengikuti dunianya. Maafkan aku wahai diri ku, mungkin aku lemah, sulit bersosial dan terlalu pemilih dalam lingkungan baru yang ku temui. 

Tetapi percayalah wahai diri ku, bahwa aku menjaga kamu dari hal - hal duniawi yang menjerumuskan dalam kesenangan sesaat. Wahai diri ku, kita ini sudah berlumur dosa, jangan lah menambahkan dengan dosa yang lain. Mari berdiam, mari santaikan, mari pendam, jangan berbicara yang tidak berguna. Suara dan pemikiran mu berharga di tempat yang harus kamu perjuangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun