Mohon tunggu...
Syarifah Aini
Syarifah Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

"Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba, itulah kita menemukan kesempatan untuk berhasil" -buyahamka-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resensi Novel : Perempuan Keumala Karya Endang Moerdopo

27 Juni 2022   23:07 Diperbarui: 28 Juni 2022   09:21 3286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas Novel

Judul       : Perempuan Keumala
Penulis    : Endang Moerdopo
Tebal      : 350 halaman
Penerbit  : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Cetakan  : I, 2008

Sinopsis Novel
Novel ini bercerita tentang sosok  pejuang perempuan bernama Keumala Hayati. Silsilah Keumalahayati  dalam  novel diceritakan bahwa Keumalahayati ialah seorang putri dari Laksamana  Aceh  yang  terkenal,  yang  berjasa  untuk nanggroe  Aceh  pada  saat  itu.  Ayah  Keumalahayati  bernama  Laksamana  Mahmud  Syah.  Kakek  dari garis  keturunan  ayahnya  juga  seorang  laksamana.  Nama  kakeknya  adalah  Muhammad  SaidSyah,  ialah putra dari Sultan Salahuddin Syah  yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Sultan  Salahuddin  Syah  sendiri  merupakan  anak  dari  pendiri  Kerajaan  Aceh  Darussalam,yaitu  Sultan  Ibrahim  Ali  Mughayat  Syah   yang  memerintah  pada  tahun  1513-1530  M.

Pendidikan Keumalahayati Berdasarkan  cerita  dalam  novel ini yakni,  dari  kecil  Malahayati  dibesarkan  dalam  lingkungan agama  Islam. Keumala menempuh pendidikan nonformalnya, seperti mengaji dibale(surau) kampungnya    untuk    mempelajari    hukum-hukum    Islam    sebagai    agama    yang    sangat diyakininya.  Selain  itu,  Keumala  juga  menempuh  pendidikan  formalnya  di  Kuta  Raja  di Akademi   Militer   Makhad   Baitul   Maqdis   dengan   memilih   jurusan   kemiliteran   laut.  
 
Dalam  novel Karya Endang Moerdopo ini Keumalahayati  diceritakan sebagai   seorang perempuan yang berpangkat laksamana,
Berikut ini kutipannya.

 “Menjadi  mimpinya  berlarut-larut  setiap  hari  untuk  dapat  tumbuh  besar  di  sini  danmenjadi  ceracaunya  setiap  masa  untuk  bisa  menimba  ilmu  di  tempat  ini.  Jiwa baharinya  sudah  tumbuh  begitu  luas  dalam  darahnya,  roh  keberaniaanya  hidup dengan   suburnya   dalam   napas   keturunan   tuan   ini,   duhai   Tuanku   Ahli...   "


Kemudian Sejarah juga mencatat bahwa Keumala  pernah menjadi Komandan Protokol Kerajaan Darud Donya. Setelah itu Keumala hayati juga sebagai Panglima  Pasukan  Inong  Balee.  Dimana  pasukan ini yang  terdiri  dari  wanita-wanita  janda  yang  ditinggal  mati  suaminya  di  Perang  Teluk  Haru.
Awalnya, pasukan Inong Balee  beranggotakan 1.000 orang. Tetapi setelah itu kekuatannya bertambah menjadi 2.000 personil. Malahayati menjadikan Teluk Lamreh Krueng Raya sebagai pangkalan militernya, dan tidak jauh dari situ ada perbukitan yang kemudian ia bangun benteng sekaligus menara pengawas.

Bertepatan dengan tanggal 21 Juni 1599 dua kapal Belanda datang ke Aceh. Mereka tepat berlabuh di pelabuhan Banda Aceh. Peristiwa ini dikembangkan ceritanya di dalam novel Perempuan Keumala. Belanda disambut baik di Aceh. Namun, kesempatan yang diberikan Aceh kepada Belanda  tidak  dipergunakan  dengan  baik.  Beberapa  saat  setelah  keberadaannya  di  Aceh,Belanda  mulai  menunjukkan  sikap  kolonialismenya.  Hal  ini  juga  merupakan  peristiwa penting sebagai bentuk pengkhianatan  Belanda terhadap Sultan Aceh. Sambutan yang baik dari pihak Kesultanan Aceh akhirnya berubah menjadi perselisihan . Belanda sering membuat onar dan keributan di pasar-pasar di Aceh. Apalagi kedua bersaudara, Cornelis dan Frederick,mengkhianati  Sultan  Al-Mukammil  dengan  membuat  manipulasi  dagang,  mengacau, serta menghasut, sehingga  timbul ketegangan di  kalangan  para pedagang  yang datang  dari luarnegeri . Dampak dari pengkhiatan  Belanda  terhadap  Aceh,  akhirnya  terjadilah  perlawanan  Aceh terhadap Belanda sehingga  menewaskan pemimpin Belanda. Dari ketegangantersebut,  terjadilah  ketegangan  yang  semakin  parah  antara  Aceh  dan  Belanda.  Belanda memanipulasi  perdagangan.  Sultan  Al-Mukammil  pun  memerintahkan  Keumalahayati sebagai  Panglima  Pasukan  Inong  Balee  untuk  menyerang  kapal-kapal  Belanda  tersebut.Pertempuran sengit pun terjadi. 

Akhirnya, Cornelis tewas dalam pertempuran duel dengan Keumalahayati . Sedangkan saudaranya Frederick mendekam di Penjara Aceh selama dua tahun dan berhasil menulis kamus Melayu-Belanda pertama di Nusantara. Nah dengan keberhasilannya membunuh cornelis maka keumalahayati dianugerahkan gelar laksamana dan laksamana perempuan pertama didunia serta pada tanggal 16 november 2017 diberi gelar pahlawan nasional.

Selain membahas mengenai keumalahayati novel ini juga mengangkat tokoh lain seperti   Suami Keumala,misalnya,  merupakan  seorang  laksamana  yang  syahid  dalam  pertempuran di  Teluk  Haru. Perang melawan Portugis tersebut dipimpin langsung oleh Sultan Alaiddin Riayat Syah Al-Mukammil. Hal ini juga merupakan bukti bahwa Sultan Alaiddin juga  tokoh sejarah yang diceritakan dalam novel ini .Makhad Baitul Makdis telah menjadi saksi kisah cinta Keumala dan suaminya. Hal ini juga dikisahkan dalam novel.

Kelebihan Novel :

  • a. novel Ini mampu membuktikan bahwa Islam tidak membatasi perempuan untuk  aktif terlebih lagi untuk  menjadi seorang pemimpin pasukan perang
  • b. Alur cerita sangat mengasikkan ini dibuktikan dengan Cerita yang diselingi dengan canda, lucu, serta kisah romantis yang penuh cinta.
  • c. Membaca novel ini, kita bisa mengenal  sejarah dalam perjalanan seorang perempuan.
  • d. Novel mampu mendeskripsikan bahwa sosok keumala hayati seorang Pinter, sera memiliki strategi yang bagus.
  • e. Besar harapan dapat dibaca oleh perempuan-perempuan Aceh karena sangat bagus untuk memotivasi kaum perempuan

Kekurangan : setelah membaca novel ini saya tidak menemukan banyak kekurangan, Namun Ada beberapa bahasa yang digunakan terlalu puitis, sehingga sulit untuk dimengerti.  Kemudian cover dalam novel Perempuan Keumala menurut saya kurang menarik serta  designnya sedikit menyeramkan,  beberapa alur cerita kurang dalam mengekspresikan suasana dimana yang seharusnya suasananya sedih dan haru namun bagi pembaca biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun