Cinta yang diungkapkan dengan tindakan, akan memancarkan nilai ke-Ilahian bagi orang yang menyaksikannya. Disinilah makna bahwa sebaik-baik orang adalah yang paling baik akhlak dan perilakunya kepada manusia yang lain dan alam semesta.
Anjuran Kiai Budi tersebut kiranya sangat tepat. Karena pada dasarnya setiap kebaikan kita adalah sebuah amal jariyah, yaitu amal yang selalu mengalir dan bertingkat. Dalam sebuah hadits dinyatakan:
"Siapa yang memberi contoh dalam Islam dengan contoh yang baik, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengerjakannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memberi contoh dalam Islam dengan contoh yang jelek, maka atasnya dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya setelahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." (Hadits Jarr radhiyallhu 'anhu riwayat Muslim no. 1017 dan An-Nas`i 5/75-76.)
Pada akhirnya, menjaga keimanan itu adalah tugas masing-masing kita yang memiliki. Sehingga sudah sepatutnya kita melakukan usaha untuk tetap menjaganya. Semoga kita selalu dijaga Allah dari tipisnya iman dan dari fitnah-fitnah yang keji. (Syarif)
*artikel ini pernah dipublikasikan di Majalah PesanTrend Edisi 6 Tahun 1, Nopember 2009.