Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Shalat

11 Agustus 2020   06:33 Diperbarui: 11 Agustus 2020   06:34 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Heh, jangan samain aku sama kamu dong. Boleh kamu emosi. Marah mau mukul. Silahkan. Tapi kalo sampe nyentuh sedikit aja kulitku, jangan salahkan aku, aku juga bisa kalo cuman bikin kamu mampus...!"

"Makin sombong aja kamu!"

"Bukannya sombong. Kemungkaran memang harus dibasmi. Bukan hanya dengan lidah, tapi kadang harus juga pake bogem mentah kayak gini!" Abdul mengacungkan genggamannya kepada Ahmad yang saat itu juga sudah siap dengan tangan mengepal dibelakang.

"Oke. Ayo kita buktikan!"

Pertarungan mulut telah usai. Sekarang hanya dua tubuh yang saling menghujankan pukulan, berguling-guling, tak ada suara kesakitan, hanya terdengar teriakan geram dan suara pukulan.

"Ahmad, Abdul... berhenti!" Terdengar suara keras dari teras Masjid. Seorang dengan sarung dan sorban masih melilit di leher dilengkapi kopyah hijau yang bertengger nyaman di atas kepalanya. Pak Kiai.

"Apa-apan kalian itu. Memalukan!"

Ahmad dan Abdul hanya bisa diam. Mereka takut dan malu.

"Saya tadi sudah dengar masalah kalian, jadi tidak perlu ada penjelasan. Kalian masih muda, sehingga wajar ini terjadi. Tetapi yang buat malu saya adalah, ternyata kalian belum sepenuhnya mampu menyerap ilmu dengan benar."

Pak Kiai memperhatikan mereka yang nafasnya masih memburu, entah karena emosi yang belum reda, atau karena lelah telah bergulat.

"Sekarang kalian saling memaafkan. Kemudian ambil air wudlu, shalat dzuhur dulu. Sudah hampir habis waktunya, sebentar lagi mau asar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun