Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kriteria Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Islam

3 Juni 2020   05:43 Diperbarui: 3 Juni 2020   05:42 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia telah mengalami berkali-kali pemilu. Sampai saat ini, tidak ada pemimpin yang sepi sama sekali dari kritik dan catatan negatif. Selalu saja ada sisi kurang dari seorang pemimpin. 

Namun begitu, kita mestinya fair, bahwa dari sederet kekurangan itu, tentu ada kebaikan yang sudah disumbangkan kepada Indonesia. kadang, kebaikan yang bertumpuk tertutupi oleh keburukan yang secuil. 

Begitulah manusia, memiliki nalar pertimbangan yang dibangun kadang berdasarkan emosi sesaat. Begitu sudah lama berselang, baru tersadar dan ternyata sudah terlambat.

Apapun yang dilakukan pemimpin akan menjadi sorotan. Karena sudah fitrahnya berposisi di paling depan. Jika baik, dia tampak baik, jika buruk akan sangat kelihatan.

Mengapa Harus Ada Pemimpin

Dalam sebuah komunitas masyarakat niscaya memiliki seorang pemimpin. Bahkan di antara dua orang dalam perjalanannya, semestinya menjadikan salah satu untuk menjadi penentu alias pemimpin. 

Dalam Al qur'an disebutkan bahwa; ...suatu kaum akan dibangkitkan bersama dengan imamnya... Sementara para ulama sepakat bahwa pemimpin adalah seorang yang dipundaknya ditaruh beban untuk mengarahkan dan pemimpin suatu kaum menuju kemaslahatan dan kebaikan di dalam agama dan dunia.

Keberadaan pemimpin menjadi sangat penting, karena ketika suatu kaum atau masyarakat tidak ada pemimpin yang menyatukannya, maka akan terjadi sebuah kekacauan. 

Jika mereka berhadapan dengan kejahatan, maka tidak akan mampu mereka melakukan pencagahan atau melawan. Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa kebaikan yang tidak terorgansir akan terkalahkan oleh kejahatan yang terorganisir.

Dalam konteks Indonesia saat ini yang menjadi negara paling kaya sumber daya alamnya, namun masih menjadi negara berkembang, sangat potensial untuk menjadi sasaran eksploitasi dari negara-negara maju. 

Dalam hal hubungan internal, Indonesia juga terdiri atas banyak suku dan agama, sehingga rawan dengan perpecahan. Kekeliruan dalam menentukan pilihan sosok pemimpin, bisa membawa negara makin terpuruk dan kesejahteraan rakyat semakin hanya menjadi angan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun