Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

5 Alasan Mengapa Kita Salat Malam

19 Mei 2020   01:26 Diperbarui: 19 Mei 2020   01:38 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Malam Hari merupakan waktu yang sangat tenang. Disaat hampir semua orang tertidur, dan tidak ada suara aktifitas apapun dari manusia, jika seorang hamba mau berdiri untuk beribadah, maka tidak ada balasan baginya kecuali kemuliaan. Ibadah pada malam hari selain karena keheningan yang mengantarkan diri pada kekhusukan, Allah SWT. sendiri menjanjikan keutamaan yang luar biasa diwaktu tersebut. Dalam Qur'an Surat As Sajdah ayat 16-17, Allah menyatakan: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabnya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan."

Dalam ayat lain Allah menjanjikan keuatamaan kepada orang yang senantiasa shalat tahajud di malam hari. "Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Q.S. Al Isra': 79). Namun meski Allah SWT. telah menjanjikan begitu banyak balasan bagi kaum muslimin yang berujud di malam hari, masih lebih banyak orang yang tidak perduli dan seolah tidak butuh. Terlalu banyak alasan yang muncul yang menghalangi kita untuk mau secara konsisten melakukan ibadah yang mulia tersebut.

Mari kita coba mencari alasan yang pokok mengapa kita perlu atau butuh dengan shalat malam. Setidaknya ada lima alasan yang dapat memotivasi kita untuk menunaikan shalat tahajud.

1. Allah Telah Menjanjikan Banyak Hal

Allah menjanjikan pahala yang luar biasa, lebih besar dari dunia seisinya, sehingga sampai-sampai seorang yang secara konsisten melakukan shalat malam, sangat patut untuk dicemburui. Allah juga menjanjikan akan mengelompokkan mereka yang menjaga shalat malam kelak di akherat bersama golongan mukhsinin yang berhak mendapat rahmat Allah dan Jannah. Dan Allah juga menjanjikan ruang-ruang di surga khusus bagi mereka yang terjaga shalat malamnya. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya di dalam Jannah tersedia beberapa bilik ruangan yang dapat dilihat bagian dalamnya dari luar dan bagian luarnya dari dalam. Allah sediakan bilik-bilik itu untuk orang-orang yang suka memberi makan, melembutkan bicara, memperbanyak shiyam, menebarkan salam dan mengerjakan shalat malam dikala manusia tertidur pulas." (H.R. Abu Malik Al Asy'ary). Dengan janji-janji tersebut, sangat bodoh kiranya jika kita melewatkan kesempatan tersebut, sedang kita tahu, bahwa janji Allah SWT adalah pasti nyata.

2. Tangga Menuju Kemuliaan

Sebagaimana dikutip di atas, shalat tahajud yang terjaga, baik kualitas dan rutinitasnya, akan mengangkat seseorang menuju kemuliaan, baik di dunia maupun di akherat. Allah menyatakan bahwa mereka yang taat beribadah di malam hari, akan dibedakan dengan yang ingkar. Q.S. Az Zumar: 9 menjelaskan: "(Apakah kamu hai orang-orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akherat dan mengharapkan rahmat Rabbnya. Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui." Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."

3. Ittiba' Rasul

Sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW, maka sudah semestinya kita ittiba', mengikuti apa yang beliau tuntunkan kepada kita. Dalam sebuah Riawayat Aisyah bahwasanya Nabi selalu mengerjakan shalat malam sehingga bengkak kedua tapak kaki beliau. Aisyah berkata: "Mengapa engkau melakukannya wahai Rasulullah, bukankah Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang akan datang?" Maka beliau menjawab: "Bukankah lebih baik bila aku menjadi hamba yang bersyukur." Rasulullah saja yang sudah dijamin sedemikian rupa, masih melakukan shalat malam bahkan sampai kakinya bengkak. Lalu mengapa kita ummatnya yang tidak dijamin siapapun, dengan pongah melalaikannnya?

4. Media Pertaubatan Dan Penghapusan Dosa

Siapa dari kita yang bisa lepas dari belenggu dosa. Bahkan orang paling soleh diantara kita, pasti pernah melakukan perbuatan yang itu bermakna dosa bagi Allah SWT. Shalat tahajud ini bisa menjadi wasilah penghapus dosa yang kita sadari atau tidak kita sadari. Rasulullah bersabda, "Kerjakanlah shalat malam, karena ia merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, qurbah (pendekatan diri) kepada Rabb kalian, penutup kesalahan-kesalahan dan penghapus dosa-dosa." (H.R. Abu Umamah)

5. Shalat Paling Utama Setelah Shalat Fardu

Rasulullah SAW. menjelaskan bahwa shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat malam. "Seutama-utama puasa sesudah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharam, dan sutama-utama shalat sesudah shalat Fardu adalah shalat malam." (H.R. Abu Hurairah) Apakah kita akan melewatkan shalat yang begitu mulia, shalat yang bahkan hampir-hampir disejajarkan dengan shalat fardu?

Pada akhirnya, setiap ibadah yang kita lakukan, yang terpenting adalah ikhlas. Ikhlas dalam arti semata-mata hanya ridlo Allah SWT yang kita tuju. Bukan karena iming-iming sorga, bukan karena ancaman neraka, dan bukan pula janji-janji kemuliaan yang Allah berikan, tetapi atas dasar kehambaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT. Dengan dasar rasa cinta inilah, maka diharapkan hanya kenikmatan semata yang kita rasakan, ketika tengah khusuk menunaikan ibadah. Seperti layaknya kita tengah bersua dengan kekasih pujaan. Laa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziim.

Syarif_Enha@Nitikan

 

*Pernah dimuat dalam Majalah Pesan Trend Edisi 2/Mei Th. I/2009

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun