Usia produktif memang tidak boleh disia-siakan. Kerja keras untuk memenuhi biaya hidup dan status ekonomi. Dari pagi hingga malam, semua waktu didedikasikan untuk bekerja. Selain mengumpulkan pundi-pundi rupiah, sekaligus untuk memenuhi biaya hidup bulana, biaya Pendidikan anak, bahkan membeli rumah dan kendaraaan. Kerja keras itu penting banget!
Tapi sayang, faktanya 1 dari 2 pensiunan di Indonesia akhirnya mengandalkan transferan anaknya di masa pensiun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup di hari tua jadi bergantung kepada anak. Akibat mengabaikan pentingnya perencanaan hari tua, lalai terhadap dana pensiun. Kerja keras sewakru muda memang penting tapi jauh lebih penting untuk menyiapkan kenyamanan finansial dan ketenangan batin di masa pensiun.
Kerja keras silakan tapi jangan lupa hari tua. Itulah pentingnya dana pensiun. #SadarPensiun, bahwa setiap orang tidak selamanya bekerja, Pasti ada masa tua, pasti akan berhenti bekerja. Selagi muda sudah sewajarnya bekerja keras dengan penuh semangat. Tapi jangan lupa pula "bekerja keras untuk menabung persiapkan hari tua".
Â
Cepat atau lambat setiap orang pasti akan pensiun. Saat usianya dianggap tidak lagi mampu untuk bekerja. Atau karena peraturan yang "menyuruh" harus pensiun. Masa kerja sudah selesai. Gaji sudah tidak ada lagi. Bila waktunya tiba, lantas bagaimana hidup kita di hari tua? Dari mana uang untuk membiayai hidup kita di masa pensiun? Banyak orang pengen menikmati hari tua, punya waktu luang yang cukup untuk bersosial, wirausaha atau sekadar bermain dengan cucu.
Tapi sayang, faktanya 7 dari 10 pensiunan di Indonesia ternyata gagal menikmati masa pensiun dengan tenang. Akibat kesulitan keuangan dan terpaksa bergantung pada anak-anaknya. Selalu khawatir soal biaya hidup di saat tidak bekerja lagi.
Jangan lupa hari tua! Inilah 6 (enam) alasan kenapa dana pensiun penting untuk dipersiapkan sejak dini?
1. Biaya hidup dari tahun ke tahun terus meningkat, apalagi di hari tua
2. Masa pensiun yang dijalani sangat panjang, sekitar 18 tahun masa kehidupan setelah pensiun
3. Ketidakpastian kondisi keuangan di masa depan