Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Catatan Kepedulian dari Taman Bacaan, Ubah Niat Baik Jadi Aksi Nyata

22 Maret 2025   07:47 Diperbarui: 22 Maret 2025   07:47 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan kepedulian, ubah niat baik jadi aksinyata (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Dalam banyak sejarah dan literatur yang ada, benar adanya bahwa kepedulian tidak pernah datang dengan sendirinya. Peduli harus diperjuangkan dengan komitmen, waktu, pengorbanan, dan kesediaan bertindak. Semua yang disebut kepedulian, hanya bisa terjadi dan memberi hasil yang signifikan bila dilakukan. Seperti perubahan baik di masyarakat pun hanya lahir dari aksi nyata, bukan cuma niat baik. Tidak ada yang peduli, bila hanya sebatas doa dan harapan semata.

Terbukti di mana pun, kepedulian hanya terjadi ketika ada keberanian untuk bertindak. Kepedulian adalah sebuah konsep yang sering kali diinginkan orang tapi susah terwujud tanpa ikhtiar. Kita sering berharap dunia jadi tempat yang lebih peduli. Tapi harapan saja tidak cukup. , tetapi harapan saja tidak cukup. Di mana-mana, harapan ya sekadar harapan. Mungkin bisa memberi gairah. Tapi tanpa tindakan, ketidak-pedulian di mana pun pasti akan terus berlanjut.

Maka mau tidak mau, bila peduli harus dieksekusi. Ada tindakan nyata apa yang kita kerjakan? Berani bertindak itulah kata kunci dalam mewujudkan kepedulian. Sama seperti perubahan bisa tercipta bila mau bertindak. Mau mengorbankan waktu, bertindak nyata, dan terus menerus menyuarakan kepedulian itu sendiri. Berani mengambil risiko untuk kebaikan bersama adalah langkah-langkah menuju kepedulian yang hakiki. Bila hanya berdoa dan berharap tanpa bertindak, maka ketidak-pedulian akan tetap bertahan. Peduli tidak cukup hanya pikiran tapi harus perilaku. Kepedulian bukan pelajaran tapi perbuatan. Begitulah fakta yang terjadi di TBM Lentera Pustaka saat buka puasa bersama kemarin (21/3/2025).

Aksi nyata tidak harus demo, tidak selalu siap pembangunan fisik atau karya yang fenomenal. Kadang-kadang, tindakan kecil seperti menyediakan tempat baca, mengelola taman bacaan bahkan memotivasi anak-anak untuk membaca buku juga jadi kepedulian yang efektif. Intinya, kepedulian harus dimulai dan berani diwujudkan. Karena setiap perubahan besar selalu dimulai dari individu-individu yang berani bertindak, meskipun awalnya kecil, sederhana dan tampak tidak berarti bahkan bisa dipersepsi negatif oleh orang lain. Asal dikerjakan dengan baik, biarlah prasangka orang lain bermunculan.

Apapun yang baik di dunia, sungguh tidak akan pernah berubah bila sebatas diinginkan. Membaca buku dan taman bacaan tidak akan pernah terjadi bila cuma didiskusikan. Kita harus berani bertindak di taman bacaan, di manapun. Berani mengubah niat baik jadi aksi nyata tentu dengan segala risikonya. Bergerak maju dengan tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata. Berkomitmen untuk memperjuangkan kepedulian pada anak-anak dan taman bacaan. Tanpa keberanian dan aksi nya, sampai kapanpun, kepedulian hanyalah ilusi yang tidak pernah menjadi kenyataan.

Begitulah kesan yang saya peroleh saat melihat seorang anak di TBM Lentera Pustaka menenggak minuman buka puasa lalu berucap "Alhamdulillah". Saat kepedulian bukan lagi narasi tapi aksi. Salam literasi! #NgabubuRead #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan

Kepedulian di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Kepedulian di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun