Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cinta Itu Cara Hidup Bukan Merenggut Hidup

18 Februari 2025   09:44 Diperbarui: 18 Februari 2025   09:44 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta itu cara hidup (Sumber: Pribadi)

Saking cintanya, ada wanita yang berdandan untuk lelaki kekasihnya. Karena cinta pula, ada yang berjuang menambah atau mengurangi berat badan agar ideal. Bahkan karena cinta, skincare ratusan ribu pun tidak seberapa. Apa iya, cinta seperti itu? 

Ada lagi soal cinta. Terjebak dalam cinta yang menyakiti. Jauh bilangnya kangen, begitu dekat selalu berseteru. Cinta yang tidak lagi menyehatkan, lebih banyak menodai. Cinta yang sering menanamkan harapan berlebihan, impian memabukkan. Katanya cinta, tapi ada yang menyakiti ada yang tersakiti. Lagi-lagi, apa iya cinta begitu?

Berjuang untuk cinta. Ingin tampil cantik, ingin terlihat ganteng. Semuanya dikorbankan karena sedang mabuk cinta. Kita sering lupa, siapa yang paling cantik dan ganteng? Itulah mereka yang selalu mencintai diri sendiri apa adanya. Bukan cinta yang bikin orang berubah untuk orang lain. Cinta yang berani menerima diri kita apa adanya. Mau menghargai ketidak-sempurnaan sekaligus menghormati jati dirinya sendiri.

Banyak orang percaya. Katanya cinta itu butuh pengertian. Mencintai berarti memahami. Mencintai berarti menghargai. Mencintai berarti peduli. Mencintai berarti merasakan. Mencintai berarti menerima apa adanya. Tapi di saat yang sama, kenapa mencintai selalu rela melepaskan kebahagiaan demi orang yang dicintai. Cinta yang salah kaprah!

Cinta itu yang dicintai perbedaannya, yang dicintai kelebihan dan kekurangannya. Selalu mengharap rindu untuk saling membantu. Selalu mengharap senyum untuk saling terkagum. Tapi, mencintai bukan menguasai. Dan mencintai tidak harus mengubah diri.

Cinta sering salah jalan. Karena mengejar kesempurnaan tapi mengabaikan kemanusiaan. Mengejar keindahan tapi lupa kesederhanaan. Ingin bahagia tapi caranya tidak bahagia. Ingin bersama tapi caranya memecah-belah. Cinta sering lupa, bukan kemewahan yang dituju. Tapi sikap sederhana dan rasa syukur yang diberikan. Karena di mana pun, tidak akan pernah ada cinta yang sempurna. 

Bagaimana dengan cinta sejati? Sederhananya, cinta sejati tidak boleh menghianati. Cinta yang tidak pernah takut kehilangan. Karena saat kehilangan baginya adalah merasakan kekuatan cinta yang sebenarnya. Karena di dalam birahi cinta, selalu ada saat-saat terperdaya dan terluka. Di balik cinta, selalu ada senang dan sedih silih berganti.

Cinta, bukanlah menangis saat matahari belum terbit dan bulan belum muncul. Tapi cinta, mengajarkan kemampuan melihat keindahan di balik kekurangan. Ketika mampu mengubah semua kesulitan menjadi sederhana. Untuk selalu merangkul dalam kebaikan. Dan tetap bersama dalam suka dan duka. 

Literasi cinta itu mengajarkan cara hidup, bukan merenggut hidup. Cara berjuang untuk tetap bahagia sekalipun di jalan kesesatan. Selamat bercinta!

Cinta adik-kakak (Sumber: Pribadi)
Cinta adik-kakak (Sumber: Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun