Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apa yang Salah dengan Kata "Maneh"?

17 Maret 2023   09:14 Diperbarui: 17 Maret 2023   09:24 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

1. Akibat keinginan mengkritik yang dilandasi sikap dan pikiran negatif.

2. Akibat memberi komentar dan pendapat atas dasar emosi personal.

3. Akibat bertutur atas dorongan kebencian dan kecurigaan.

4. Akibat ambisi dan nafsu untuk memojokkan seseorang atau lawan politik yang tidak disukainya.

Atas kondisi psikologis itulah, seseorang cenderung memilih kata-kata dan diksi yang tidak santun. Ada muatan emosi dan kebencian.

Bahasa, memang sudah jadi ruang yang paling bebas dan terbuka untuk ekspresi apapun. Maka berbahasa pun tidak boleh asal jeplak, harus mampu memilih kosakata yang pas aplagi di ruang publik seperti media sosial. Dan yang terpenting, berbahasa pun harus memegang prinsip kesantunan pada setiap ujaran. Karena bahasa bukan hanya logis dan politis tapi juga harus etis. Selain menjadi alat pemersatu dan alat komunikasi, bahasa juga harus mampu mempertegas jati diri dan karakter bangsa yang baik, benar, dan santun.

Sejatinya, kata "maneh" hanya soal kesantunan berbahasa. Maka mulailah memilih sikap positif dalam berbahasa, di samping tetap menjunjung kesantunan berbahasa. Agar bahasa tidak kian terpenjara oleh pemakainya sendiri. Salam literasi #KajianBahasa #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun