Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Remember Sujud, Saat Berbisik ke Bumi Terdengar hingga ke Langit

8 Maret 2023   09:01 Diperbarui: 8 Maret 2023   09:05 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Jangan lupa sujud. Kadang, kita bicara ketinggian. Apa-apa maunya tinggi. Cita-cita, pendidikan bahkan harta inginnya tinggi. Tapi lupa dan lalai untuk bersujud. Untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sang pencipta. Sang penguasa langit dan bumi.

Remember sujud. Itu bukan hanya kewajiban. Tapi ungkapan kepatuhan seorang hamba kepada Tuhan semesta alam, Allah SWT.  Di kala sujud, siapapun merasakan ketulusan, mencerahkan pikiran, dan melembutkan rasa dalam hati. Agar tidak terlalu cinta dunia. Tapi mencintai sang pencipta dan tempat kembali yang abadi.

Dunia itu sering kali melalaikan urusan sujud. Padahal sujud itulah yang memudahkan urusan dunia bahkan akhirat. Karena sujud adalah pengabdian yang tidak akan pernah berakhir. Hingga nafas terakhir sekalipun. Sebagai tanda penyerahan diri kepada-Nya.

Allah SWT berfirman, "Hanya kepada Allah lah sujud (patuh) segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, baik atas kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan bersujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari." (Q.S Ar-Ra'd: 15).

Remember sujud. Jangan pernah berharap disenangkan Allah SWT. Tanpa mau menyenangkan-Nya. Sedekah baik, silaturahim baik, bersosial pun baik. Tapi hanya sujud yang melanggengkan dan memberkahi kebaikan itu sepanjang masa. Bila berani berkata-kata tinggi, maka kenapa tidak berani bersujud. Bila berani tinggi maka harus berani pula merendah. Agar seimbang.

Remember sujud. Karena siapapun saat bersujud. Dia sedang berbisik ke bumi tapi terdengar hingga ke langit. Salam literasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun