Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Hal Penting di Gerakan Literasi Indonesia, Apa Saja?

29 Oktober 2022   19:36 Diperbarui: 29 Oktober 2022   19:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Agak mengejutkan. Saat Dinas Arsip dan Perpustakaan (DAP) Kabupaten Bogor memberikan penghargaaan kepada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka atas prestasi yang telah dicapai sebagai "Kampung Literasi" dalam meningkatkan literasi masyarakat Kabupaten Bogor di Aula Perpustakaan Kab. Bogor (28/10/2022) kemarin. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, TBM Lentera Pustaka berhasil menorehkan prestasi sebagai taman bacaan yang dikenal aktif dan komprehensif dalam menjalankan program literasi.

Penghargaan yang ditandatangai H. Tb. A. Luthfi Syam, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor menyebut "prestasi". Yaitu sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Taman bacaan berprestasi, tentu telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya. Saat menerapkan tata kelola taman bacaan, mengatur jam baca, mengajak anak-anak membaca, meningkatkan koleksi buku bacaan, hingga kini menjalankan 14 program literasi yang ada.

Penghargaan yang diraih TBM Lentera Pustaka di tahun 2022 ini sekaligus menjadi bukti pentingnya ikhtiar literasi dan taman bacaan di tengah masyarakat. Sejak berdiri tahun 2017 lalu, dari awalnya hanya 1 program kini mengelola 14 program literasi. Mulai dari aktivitas, seperti 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb), 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling), dan 14) Rooftop Baca. Dengan koleksi lebih dari 10.000 buku serta didukung 5 wali baca dan 15 relawan, TBM Lentera Pustaka dikenal taman bacaan paling komprehensif dan kreatif. Tidak kurang dari 250 orang menjadi pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

Atas penghargaan itu, TBM Lentera Pustaka menegaskan akan 3 (tiga) hal penting di taman bacaan dan gerakan literasi di Indonesia, yaitu:

1. Prestasi atau kinerja, bahwa taman bacaan tidak cukup dikelola berdsar rutinitas namun harus lebih kreatif agar mampu menorehkan prestasi atau kinerja yang dapat diapresiasi pihak lain.

2. Promosi, bahwa apapun aktivitas yang dilakukan taman bacaan harus dipromosikan. Agar publik tahu dan mengenal aktivitas yang dijalankan taman bacaan sehingga mampu mengundang kepedulian pihak lain untuk berkiprah di taman bacaan atau mendonasikan buku bacaan.

3. Kolaborasi, bahwa pada akhirnya taman bacaan tidak bisa berdiri sendiri tanpa kolaborasi. Harus ada dukungan dari warga sekitar, pengelola, relawan, komunitas, bahkan CSR korporasi untuk memastikan berjalannya aktivitas di taman bacaan.

Bila penghargaan pihak lain adalah hasil, maka proses di taman bacaan menjadi kata kuncinya. Taman bacaan harus berproses untuk meraih prestasi, promosi, dan kolaborasi. Taman bacaan yang bertumpu pada praktik baik dan kemanfaatan untuk masyarakat.

Maka penting di taman bacaan dan gerakan literasi. Bahwa tidak ada seorang pun yang akan mengikuti taman bacaan bila taman bacaannya tidak tahu mau ke mana harus melangkah? Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun