Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahaya, Banyak Ilmu tapi Tidak Diamalkan

3 Oktober 2022   07:08 Diperbarui: 3 Oktober 2022   07:13 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Banyak orang lupa. Pintar atau sukses itu bukanlah tujuan belajar atau membaca. Semata-mata hanya banyak ilmu saja, untuk apa? Tapi tujuan belajar atau membaca adalah mengamalkan ilmu yang dimiliki. Ilmu pasti jadi berkah bila mau diamalkan. Ilmu yang bermanfaat untuk orang lain, ilmu yang memotivasi untuk orang lain lebihbaik. Ilmu yang berkah itu ilmu yang tidak sia-sia.

Sayangnya hari ini, banyak orang berilmu. Tapi sebatas untuk menambah pengetahuan. Lalu digunakan untuk menambah telaah. Bahkan tidak sedikit yang digunakan untuk berdebat dengan orang lain. Alias "adu ilmu" agar dibilang banyak baca dan banyak ilmu. Ilmu yang tidak dapat memperbaiki akhlak dan amal? Maka, apalah arti ilmu tanpa diamalkan?

Jangan lupa, ilmu pun banyak yang tidak berkah. Misalnya, punya ilmu disuruh tabayun yang artinya pemahaman atau penjelasan. Ikhtiar untuk mencari kejelasan atau kebenaran akan suatu hal. Tapi justru ocehannya justru menuding, menyalahkan atau membangun asumsi sendiri yang tidak sepenuhnya benar. Bila itu terjadi maka di situ ilmu tidak berkah.

Ilmu yang diamalkan, itulah spirit aktivitas di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Mulai dari aktivitas TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif, GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, dan KOPERASI LENTERA dengan 31 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi. 

Ada pula aktivitas  DonBuk (Donasi Buku), RABU (RAjin menaBUng), LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, LITFIN (LITerasi FINansial), LIDAB (LIterasi ADAb), dan MOBAKE (MOtor BAca KEliling). 

Semua program literasi yang ada di TBM Lentera Pustaka dijadikan "ladang amal", tempatnya berbagi ilmu dan mengabdi kepada orang lain. Setidaknya ada 5 wali baca dan 18 relawan yang mengamalkan ilmunya di taman bacaan.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Manusia yang paling berat mendapatkan siksa di hari kiamat, yaitu orang yang mempunyai ilmu namun tidak memberi manfaat atas ilmunya." 

Orang-orang yang mencari ilmu hanya untuk pengetahuan, namun sibuk mementingkan diri sendiri.  Nafsunya untuk keindahan dunia tapi muamalah dan kemaslahatan orang lain terabaikan. Hingga menyangka, ilmu itu tidak butuh diamalkan. Lupa, memiliki ilmu tanpa diamalkan akan membahayakan dirinya. Bahaya banget, banyak ilmu tapi tidak diamalkan.

Jadi, apalah arti ilmu tanpa diamalkan? Ubah niat baik jadi aksi nyata. Karena sebanyak apapun yang dimiliki pada akhirnya akan sia-sia bila tidak diamalkan. Ilmu yang tidak berkah, ilmu yang tidak bermanfaat untuk orang lain. 

Dan jangan pernah menuntut ilmu karena ilmu tidak bersalah. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun