Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang-orang Penting di Taman Bacaan, Bekerja dengan Hati bukan Logika

18 September 2022   19:23 Diperbarui: 18 September 2022   19:45 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Orang-orang Penting di Taman Bacaan

Sebut saja orang-orang penting di taman bacaan. Orang-orang yang membimbing aktivitas membaca anak-anak di taman bacaan. Bahkan sengaja datang dari "tempat jauh" untuk mengabdi secara sukarela di taman bacaan. Tanpa bayaran, tanpa pamrih. Orang-orang yang berdedikasi penuh untuk membantu aktivitas literasi dan taman bacaan.

Seperti di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Para wali baca dan relawan adalah orang-orang penting di taman bacaan. Selain membimbing akativitas membaca secara rutin, wali baca dan relawan setiap hari Minggu pagi bahu-membahu untuk berkiprah di taman bacaan.

Mulai dari ber-senam literasi, main games, memberi motivasi, bahkan mengajar kaum buta aksara. Orang-orang penting di taman bacaan, berkiprah sepenuh hati tanpa pamrih.

Di taman bacaan, saya belajar banyak. Akan adanya orang-orang yang peduli dan secara sukarela membantu aktivitas taman bacaan. Sekalipun datang dari Depok dan Bogor (butuh ongkos dan waktu) untuk ke taman bacaan. Tapi mereka tetap komit dan konsisten "menghidupi" aktivitas literasi di taman bacaan.

Adalah kekeliruan pendidikan, bila orang penting diukur dari harta, pangkat apalagi jabatan. Justru, orang-orang penting adalah mereka yang berani berani menebar manfaat kepada banyak orang. Mereka yang berkontribusi secara sosial atas hati, bukan logika.

Orang-orang penting di taman bacaan. Mereka mengerjakan dan membimbing anak-anak yang membaca tanpa bayaran. Dan insya Allah, mereka akan memperoleh "bayaran" dari Allah SWT atas perbuatan baik yang dilakukannnya di taman bacaan. Maka jangan anggap remeh remeh pengabdian sosial di taman bacaan yang digerakkan oleh hati. Mereka yang berani membantu anak-anak pembaca bahkan kaum buta aksara. 

 Orang-orang penting di taman bacaan. Mereka yang berbuat untuk dunia, untuk tegaknya budaya literasi dan aktivitas taman bacaan. Tanpa pernah bertanya, apa yang mereka peroleh? Karena prinsipnya, semua perbuatan baik pasti kebaikan itu akan kembali kepada yang melakukannya. 

Sementara di luar sana, banyak orang menyangka berkiprah di taman bacaan dianggap membuang waktu. Sangat salah, karena di taman bacaan ajarannya sederhana. Bila tidak bisa sukses di pekerjaan, maka suskses-lah secara sosial. Karena mungkin esok, justru perbuatan baik dan sosial di taman bacaan yang akan menjadikan "hidup lebih berkah".

 Orang-orang penting di taman bacaan. Mereka yang selalu mengembangkan sikap dan perilaku untuk selalu menjadi lebih baik. Mampu mengubah biat baik jadi aksi nyata. Sehingga akibat aksi sosial-nya mampu membuat perbedaan yang besar di kemudian hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun