Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Ada Teori Paling Benar di Taman Bacaan, Kenapa?

10 Agustus 2022   05:52 Diperbarui: 10 Agustus 2022   06:11 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Saat ditanya, bagaimana bisa berkiprah di taman bacaan sepenuh hati?

Saya selalu menjawab, cari sebabnya. Karena sebab itulah yang "menjadikan timbulnya sesuatu". Sebab itu yang jadi asal mula, kenapa taman bacaan harus ada. Kenapa harus taman bacaan, kenapa bukan yang lain? Jadi, jangan bikin taman bacaan tanpa sebab.

Jujur saja, taman bacaan di mana pun, agak sulit bila dibangun karena idealisme pendirinya. Apalagi hanya bertumpu pada pikiran baik semata. Jadi penting, taman bacaan didirikan atas dasar sebab apa. Sebab ya bukan alasan. Karena sebab itu "hal yang menyebabkan sesuatu terjadi", sedangkan alasan itu "hal yang meyakinkan". Beda kan?

Sebab, kenapa taman bacaan ada? 

Jujur, tidak banyak orang yang mau melangkah di taman bacaan. Berkiprah di taman bacaan dianggap tidak ada apa-apanya. Maka sebab itulah yang menentukan taman bacan bisa survive atau tidak. Bisa tetap eksis atau tidak di berbagai keadaan dan tantangan.  Bahkan sebab itulah yang jadi spirit pegiat literasi, untuk menghidupkan, membiarkan atau mematikan taman bacaannya.

Banyak taman bacaan sulit bertahan. Karena sebab hadirnya taman bacaan kurang kokoh. Padahal, sebab itulah yang menentukan tujuan taman bacaan. Mau kemana taman bacaan menuju? Tanpa tujuan yang jelas, taman bacaan pada akhirnya akan berakhir pada kesia-siaan. Tujuan itu adalah jawabab dari sebab. Sehingga pegiat literasi atau pengelola taman bacaan mampu membangun komitmen dan strategi ke depannya. Sepenuh hati mengelola taman bacaannya.

Jadi, sebab taman bacaan ada itu sangat penting. Karena di taman bacaan bukan soal seberapa "cepat" melangkah. Tapi soal seberapa "tepat" memilih arah. Di taman bacaan bukan soal idealisme didirikan. Tapi soal kenapa harus berdiri?

Sulit dibantah. Saat berkiprah di taman bacaan, pasti ada dan bertemu dengan hal-hal yang menghalangi perjalanan menuju tujuannya. Sehingga menguras energi, mental,  pikiran, perasaan, bahkan fisik. Namun, bila taman bacaan tetap fokus pada tujuan dan sebab hadirnya. Maka, komitmen, konsistensi, dan kreativitas akan muncul dengan sendirinya sebagai solusi taman bacaan.

Sekali lagi, tidak ada teori yang paling benar dalam mengelola taman bacaan. Karena taman bacaan akan memilih jalannya sendiri. Taman bacaan ikhtiar untuk mencapai tujuan dengan caranya sendiri. Sehingga taman bacaan tetap mampu membuat keputusan untuk tetap melangkah maju ke depan. Bukan karena tidak ada pilihan tapi karena berjuang untuk menjawab "sebab", kenapa taman bacaan ada?

Apa sebab taman bacaan ada?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun