Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tingkat Pendidikan Pengelola Taman Bacaan di Indonesia 87% S1 dan SMA, Apa Artinya?

19 Juli 2022   08:47 Diperbarui: 19 Juli 2022   08:48 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022

Berdasarkan hasil Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022, tingkat Pendidikan pengelola TBM (Taman Bacaan Masyarakat) di Indonesia komposisinya 64,5% S1, 22,5% SMA, dan 10% S2 atau S3. Hanya 1% SD dan 2% SMP. Itu berarti, 87% pengelola taman bacaan berada di jenjang S1 dan SMA yang punya potensi untuk memajukan tradisi baca dan budaya literasi masyarakat Indonesia. 

Tingkat pendidikan menjadi penting sebagai energi dan tekad kuat pegiat literasi untuk mewujudkan cita-cita dan berani mengambil risiko. Selain punya mimpi besar, jenjang pendidikan S1 dan SMA pun menjadi modal untuk mempertahankan eksistensi taman bacaan, di samping terbuka terhadap kritik dan saran sebagai syarat untuk memajukan taman bacaannya.

"87% tingkat pendidikan pengelola TBM berada di S1 dan SMA. Ini modal penting untuk memperkuat eksistensi taman bacaan di Indonesia. Karena mereka lebih realistis, dapat membedakan mana yang pantas dikerjakan dan yang tidak pantas sebagai syarat majunya taman bacaan" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Bogor sekaligus pelaksana Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022.

Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 yang dilakukan TBM Lentera Pustaka Bogor ini melibatkan 172 pegiat literasi dari 27 Provinsi di 97 Kabupaten/Kota di Indonesia. Tujuannya untuk memberi infomasi tentang taman bacaan berbasis data ilmiah, di samping dapat memetakan realitas objektif taman bacaan yang ada di Indonesia.

Tingkat pendidikan memang tidak menjamin kemajuan taman bacaan. Tapi pendidikan mampu menguatkan sikap mental dan pikiran pengelola TBM untuk menghadapi tantangan berkiprah di taman bacaan dan gerakan literasi. Karena Pendidikan sejatinya bukan hanya kecerdasan tapi tindakan untuk merangsang perkembangan ke arah yang lebih baik. Maka tingkat pendidikan bisa jadi indikator keberhasilan tata kelola taman bacaan. Agar taman bacaan bisa mewujudkan kegemaran membaca anak-anak dan masyarakat, di samping menebar manfaat kepada lingkungannya. Salam literasi #SurveiTataKelolaTBM #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun