Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Hebat Itu Bukan Politisi, Melainkan Pegiat Literasi di Taman Bacaan

20 Januari 2022   14:44 Diperbarui: 20 Januari 2022   14:49 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Berantas Buta Huruf TBM Lentera Pustaka

Dulu saat ditanya, siapa orang hebat? Saya selalu menjawab para ilmuwan penemu teori-teori atau para politisi yang pandai omong di televisi. Apa iya mereka itu orang hebat? Tentu jawabnya relatif.

Tapi setelah berkiprah sebagai pegiat literasi di taman bacaan, definisi orang hebat buat saya bergeser. Ternyata orang hebat, ada di taman bacaan. Orang-orang yang atas kesadaran hati-pikiran lalu bertindak nyata untuk menegakkan tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Daerah yang tadinya tidak punya akses bacaan diubah jadi taman bacaan. Sehingga anak-anak kampung yang terancam putus sekolah jadi punya kegemaran membaca. Agar wawasan dan pengetahuan bertambah sehingga tidak mudah "diputuskan" berhenti sekolah.

Orang hebat itu mampu mengubah niat baik jadi aksi nyata. Kebaikan dijadikan perbuatan nyata. Bukan sekadar obrolan apalagi narasi di kafe-kafe dan seminar. Karena orang hebat percaya. Bahwa semua yang terjadi dalam hidup manusia pasti sesuai dengan amal perbuatan. Apa yang ditabur maka itulah yang akan dituai.

Seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Orang hebat itu ada di taman bacaan. Yaitu mereka yang melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain. Maka orang hebat mendapatkan apa yang tidak didapatkan orang lain. Orang-orang yang tidak menunggu kesempatan. Tapi menciptakan kegiatan di taman bacaan untuk kebaikan anak-anak dan warga di masa depan.


Ada dua kelompok orang hebat di taman bacaan, yaitu wali baca dan relawan. Wali baca itulah yang menemani anak-anak yang membaca, mengajar dan menjalankan aktivitas di taman bacaan. Apapun kegiatan literasi nya sekaligus "buka tutup" taman bacaan ada di tangannya. Sementara relawan adalah orang-orang yang berkiprah di taman bacaan secara sukarela. Ikut mengajar dan berbakti di taman bacaan. Tanpa bayaran tanpa paksaan, bahkna berani berkorban waktu, tenaga, dan pikiran karena seminggu sekali ada di taman bacaan. Seperti di Taman Bacaan Lentera Pustaka saya ini ada 5 wali baca dan 18 relawan yang mengabdi.

Berkat orang-orang hebat lupa, TBM Lentera Pustaka setelah 5 tahun berdiri, kini mengelola 12 program literasi yang tadinya hanya 1 program saja, yaitu taman bacaan. Tapi ada 11 program lain, seperti: berantas buta aksara, kelas prasekolah, yatim binaam, jompo binaan, ramah difabel, koperasi lentera, rajin menabung, donasi buku, literasi digital, literasi finansial, dan literasi adab. Hingga kini tidak kurang 250 warga menjadi pengguna layanan TBM Lentera Pustaka.

Bahkan di tahun 2021alu, TBM Lentera Pustaka pun mampu meraih 5 prestasi membanggakan di gerakan literasi, seperti: 1) Ramadhan Heroes dari Tonight Show NET TV, 2) 31 Wonderful People 2021 untuk kategori Pegiat Literasi dari Guardian Indonesia, 3) Sosok Inspiratif Spiritual Journey PLN, 4) Terpilih Kampung Literasi 2021 Dit. PMPK Kemdikbudristek RI, dan 5) Jagoan 2021 dari RTV.

Orang hebat memang tidak harus kuat. Tapi orang hebat di taman bacaan selalu berbuat untuk menebar manfaat. Tanpa pamrih atas dasar komitmen, konsisten dan sepenuh hati. Karena orang hebat, bukan orang-orang yang populer di medsos tanpa aksi nyata. Tapi orang hebat di taman bacaan, berani bertindak lebih dulu sebelum berbicara banyak.

Orang hebat di taman bacaan bukan karena pengen dibilang orang hebat. Tapi mereka yang tetap bekerja di jalan sunyi tradisi baca dan budaya literasi. Sekalipun di tengah cibiran kaum omong kosong yang blingsatan. Orang hebat itu berbuat, bukan bersilat lidah. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun