Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 3 Cara Efektif Publikasi Taman Bacaan dan Kegiatan Literasi

23 Desember 2021   14:25 Diperbarui: 23 Desember 2021   14:29 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Agak sulit dibantah, taman bacaan memang harus cari cara untuk mempromosikan kegiatan literasi-nya. Agar banyak orang tahu, lalu paham membaca buku itu penting. Apalagi di tengah era digital, makin tidak banyak orang yang peduli dan melirik aktivitas di taman bacaan. Maka wajar, taman bacaan kian terpinggirkan. Atau jadi "jalan sunyi" yang tidak diminati banyak pihak. Ujung-ujungnya, tidak sedikit taman bacaan yang sulit berkembang atau mampu bertahan. Itulah yang disebuta taman bacaan "ada seperti tiada".

Lalu, apa yang harus dilakukan taman bacaan?

Mau tidak mau, taman bacaan di mana pun harus rajin publikasi. Rajin mempromosikan tiap aktivitas dan kegiatan yang berlangsung di taman bacaan. Terserah, apa saja aktivitas di taman bacaan bisa dipublikasikan. Kegiatan membaca buku, anak-anak yang sedang membaca, atau aksesori yang ada di taman bacaan pun layak kok dipublikasikan. 

 

Tentu, ada banyak sarana publikasi yang bisa dilakukan taman bacaan. Di antaranya yang paling umum adalah media sosial. Baik di facebook (FB), Instagram, twitter dan sebagainya. Intinya, taman bacaan harus sering-sering promosi. Karena promosi itu penting, di samping menjadi cara efektif untuk memberi tahu dan menarik perhatian orang lain tentang aktivitas taman bacaan dan kegiatan literasi.

Nah, selain promosi melalui media sosial. Taman bacaan pun perlu memanfaatkan sarana publikasi lainnya yang lebih "berkelas". Sesuai dengan pengalaman dan praktik yang dijalankan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, setidaknya ada 3 (tiga) sarana publikasi yang efektif untuk taman bacaan, yaitu:

1. Wikipedia. Sebuah situs global dan ensklopedia online yang dijadikan rujukan oleh banyak orang dalam mencari detail suatu informasi di internet. Selain bertujuan memberikan ilmu pengetahuan, Wikipedia dapat menjadi sumber primer informasi yang terkait dengan taman bacaan. Menariknya situs ini sudah popular di jagat maya dan sering dikunjungi orang saat ber-internet. Katanya, ada sekitar 500 juta orang yang mengunjungi Wikipedia setiap bulannya. Alhamdulilah, TBM Lentera Pustaka sudah melakukannya dan terdaftar di Wikipedia (Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

2. Website. Sebuah halaman yang didedikasikan secara khusus untuk menyajikan dan memberi informasi aktivitas taman bacaan dan dapat diakses oleh banyak orang melalui internet. Selain sebagai media informasi taman bacaan, website juga dapat menjadi dokumentasi informasi dan aktivitas taman bacaan yang telah dilakukan. Website pun efektif untuk meningkatkan kinerja dan reputasi taman bacaan, di samping menghubungkan dengan donator dan mitra yang peduli taman bacaan. Lebih keren lagi, website pun dapat mendongkrak branding taman bacaan. Alhamdulillah lagi, TBM Lentera Pustaka pun sudah punya website sendiri di Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka (tbmlenterapustaka.com)

3. Tulisan Online. Sebuah tulisan yang dibuat khusus taman bacaan dan dipublikasikan melalui media online. Agar mudah dicari informasi terkait aktivitas taman bacaan. Tentu untuk ini, setiap pengelola taman bacaan harus menulis terlebih dulu. Jangan hanya berkegiatan tanpa mau menuliskannya lalu segera publikasikan secara online. Cara ini pun efektif sebagai media komunikasi yang memudahkan orang lain mencari informasi tentang taman bacaan melalui internet. Alhamdulilan juga, TBM Lentera Pustaka setiap hari menulis untuk media online dan berbagi informasi tentang aktivitas taman bacaan dan gerakan literasi seperti Arti Penting Proses di Taman Bacaan - Bogor-Kita.com

Taman bacaan tidak boleh berdiam diri. Jangan pula hanya berkegiatan tanpa mau mempublikasikan aktivitas di taman bacaan. Publikasi taman bacaan memaang sederhana. Tapi harus dilakukan. Agar banyak orang tahu dan paham, apa sih aktivitas di taman bacaan? Karena bagaimana orang lain tahu taman bacaan bila pegiat literasi atau pengelola taman bacaan tidak menuliskan atau mempublikasikannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun