Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadilah Literat, Surat Seorang Tua untuk Anak-anak Taman Bacaan

29 November 2021   09:32 Diperbarui: 29 November 2021   09:38 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Bogor, 29 November 2021

Anak-anak Taman Bacaan yang Bapak cintai,

Kalian, pasti tidak tahu dan tidak pernah menduga adanya pandemi Covid-19. Sehingga membuat kalian harus sekolah dari rumah, terpaksa belajar secara jarak jauh. Tapi hari ini perlahan keadaan kian membaik. Sekolah sudah dibuka, mal-mal juga sudah normal. Asal tetap waspada dan selalu terapkan protokol kesehatan.

Pandemi Covid-19 memang telah meluluh-lantakkan segalanya. Tidak terkecuali kalian anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Ekonomi terbatas, keadaan pun kurang diperhatikan. Lalu hanya mampu termenung, diam dalam hati. Sementara di luar sana, sedikit saja kenyamanan-nya terusik. Sudah berteriak seakan-akan jadi korban keadaan.

Ketahuilah anak-anak taman bacaan. Bahwa pandemi Covid-19 pasti ada hikmahnya. Setiap ketidak-terdugaan yang terjadi pada manusia pasti punya peran penting dalam hidup manusia itu sendiri. Karena tidak ada yang terjadi sekecil apapun tanpa kehendak-Nya.

Memang Nak apa yang terjadi di dunia ini, kadang sulit diterima akal sehat. Ada yang berubah, ada yang harus disesuaikan. Boleh jadi, kegundahan kalian akibat pandemi Covid-19 adalah bagian dari ujian, untuk naik kelas. Untuk jadi manusia yang lebih baik ke depannya. Bisa jadi, rindunya kalian untuk belajar di sekolah adalah bagian dari jalan  keselamatan kalian. Dan akhirnya, waktu membaca kalian di taman bacaan pun jadi jalan keberkahan hidup kalian esok.

Anak-anakku, apa yang kalian alami sekarang sangat mungkin untuk kebaikan kalian. Maka jangan sedih, jangan membenci apa pun, Karena bisa jadi semua yang terjadi adalah baik untuk kalian. Ingatlah Nak, Allah SWT itu Maha mengetahui sementara kalian tidak mengetahui. Akan seperti apa hari esok?

Ketahuilah Nak, apa pun yang terjadi pada kalian dan orang lain itu pasti sudah atas izin Allah SWT. Gelisah boleh tapi jangan mengeluh. Sedih boleh tapi jangan lupa untuk tetap bersyukur ya. 

Karena tidak ada hal yang bisa selesai bila dihadapi dengan gelisah. Tetaplah ikhtiar dan doa yang baik. Perbanyaklah bersyukur, katakan alhamdulillah. Karena itu akan memanggil bantuan Allah kepada kalian. Agar kalian diberi kekuatan untuk mengatasi tiap masalah. Karena manusia itu isinya masalah, tidak ada yang sempurna.

Sekalipun pandemi Covid-19 masih ada dan kondisi kalian begini. Tetaplah membaca di taman bacaan, di TBM Lentera Pustaka. Karena taman bacaan adalah teman yang setia menemani kegelisahan kalian. Tempat bermukim untuk mempersiapkan masa depan kalian. Karena hari esok kalian adalah tanggung jawab kalian sendiri. Bukan tanggung jawab orang tua, apalagi orang lain. Jadi teruslah membaca di taman bacaan dan tetaplah bermimpi untuk lebih baik dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun