Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Forum TBM Bogor: Pegiat Literasi Harus Menulis untuk Branding

28 Oktober 2021   21:40 Diperbarui: 28 Oktober 2021   22:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Branding dan menulis, mungkin jadi dua hal yang penting di taman bacaan. Karena praktik baik tanpa dituliskan maka menjadi tidak ada orang yang tahu. Sehingga taman bacaan pun menjadi sulit untuk mem-branding diri ke tengah masyarakat. Sebuah citra yang bisa menarik dan melekat di benak publik.

Berangkat dari realitas itulah, Forum TBM Kabupaten Bogor menggelar acara bulanan Ngobrol Santai Pegiat Literasi bertajuk "Menulis untuk Branding dan Promosi TBM" melalui zoom meeting (28/10/2021). Bertindak sebagai narasumber: Syarifudin Yunus, Penasihat Forum TBM Kab. Bogor/Pengelola TBM Lentera Pustaka dan host: Dwi Sulistya, Bendahara Forum TBM Kab. Bogor/Pengelola TBM Bale Baca Cijayanti.

Mengingat pentingnya peran branding dan publikasi, maka acara ini menyimpulkan tidak ada pilihan lain bagi pegiat literasi atau taman bacaan selain "menuliskan" setiap praktik baik yang berlangsung di taman bacaan.  Agar public tahu dan memahami aktivitas literasi yang terjadi di taman bacaan.

Karena itu Syarifudin Yunus pun memberi tips sederhana untuk mudah menulis. Yaitu dapat menerapkan metode ADIKASIMBA (Apa-Dimana-Kapan-Siapa-Mengapa-Bagaimana). Dengan menjawab pertanyaaan itu, maka bisa dihasilkan satu tulisan tentang taman bacaan. Peserta pun diberi tips cara mencari sumber tulisan yang bertumpu pada 1) pengetahuan, 2) pengalaman, dan 3) perasaan selama menjalankan aktivitas literasi di taman bacaan,

"Sejatinya, menulis untuk literasi dan taman bacaan mudah. Mulai saja dari bikin triga paragraph tentang taman bacaan. Gunakan kata-kata yang sederhana dan menulis seperti ngobrol. Agar mengalir" ujar Syarifudin Yunus.

Dalam kesempatan ini, peserta pun diberi contoh cara mudah menulis untuk taman bacaan. Agar ke depan, pegiat literasi bukan hanya mampu mengelola taman bacaan. Tapi juga mampu menuliskan setiap aktivitas literasi yang dilakukannya. Salam literasi. #FTBMKabBogor #NgobrolSantaiPegiatLiterasi #ForumTamanBacaan

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun