Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gandeng Relawan Baru, Kampung Literasi Sukaluyu Tuntaskan Berantas Buta Aksara di Kaki Gunung Salak

20 September 2021   22:04 Diperbarui: 20 September 2021   22:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Geberbura TBM Lentera Pustaka

Tidak ada satupun manusia yang ingin terlahir dalam keadaan buta aksara. Tidak bisa membaca dan menulis. Maka tekad memberantas buta aksara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. 

Tapi kontribusi masyarakat pun diperlukan. Agar kaum buta aksara yang masih tersisa, sebesar 1,78% dari jumlah penduduk Indonesia dapat dituntaskan.

Atas dasar itu, program Kampung Literasi Sukaluyu tahun 2021 yang dijalankan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung salak Bogor bertekad untuk menuntaskan berantas buta aksara di kalangan ibu-ibu. 

Hal ini ditegaskan Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka saat sosialisasi relawan peningkatan literasi baca-tulis GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) di Bogor (20/09/2021).  

Melalui program Kampung Literasi Sukaluyu yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM ini dicanangkan ketuntasan melek huruf untuk satu tahun ke depan, di samping program pemberdayaan ekonomi di kalangan kaum ibu.

Dalam kesempatan ini, TBM Lentera Pustaka pun memperkenalkan tiga relawan baru yang akan mengajar kaum buta aksara. 

Patut diketahui, program berantas buta aksara di Desa Sukaluyu diikuti 9 ibu warga belajar dengan tingkat pendidikan pesertanya 33% SD dan 67% tidak lulus SD dengan kisaran usia di antara 45-65 tahun. Secara rutin seminggu 2 kali, kaum ibu warga belajar baca tulis dibimbing para relawan.

Beragam pelajaran melek huruf dijalani para ibu warga belajar GEBERBURA. Mulai dari menulis nama dan tanda tangan, mengeja suku kata, menulis kata, menulis kalimat hingga berhitung. Melalui metode "be-nang", belajar menyenangkan, para warga belajar dilatih untuk mau belajar baca tulis tanpa malu.

 Karena itu, seminggu sekali para warga belajar mendapat "hadiah" berupa seliter beras. Sebagai cara untuk memelihara semangat dan rajin datang belajar baca tulis di taman bacaan. Agar segera terbebas dari belenggu buta aksara, di samping tetap punya kemauan belajar sekalipun di usia tua.

Apalagi sebelumnya, para warga belajar memang tidak memiliki akses belajar membaca dan menulis sejak puluhan tahun. Selain sulit menyebut huruf demi huruf, jari-jari tangannya pun sudah terlalu kaku untuk menulis di buku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun