Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Bacaan Bikin Koperasi, Melawan Praktik Rentenir dan Utang Berbunga Tinggi

4 September 2021   22:01 Diperbarui: 4 September 2021   22:27 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Koperasi Lentera Pustaka

Sadar akan bahaya terlibat utang dan jebakan rentenir, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak sejak April 2021 mendirikan Koperasi Lentera. Awalnya hanya ber-anggotakan 11 kaum ibu warga sekitar taman bacaan, tapi kini sudah memiliki 28 anggota. Koperasi Lentera bertekad membebaskan anggotanya dari jeratan rentenir melalui mekanisme koperasi simpan pinjam (KSP). Sekaligus mengajarkan pentingnya berhemat dan menyimpan uangnya. Maka tiap anggota bersepakat untuk menyetor iuran Rp. 10.000 per minggu. 

Tiap anggota, setiap bulan sekali boleh meminjam uang dan selalu ada rapat anggota untuk mengumumkan jumlah uang yang dipinjam, jumlah peminjam, dan jumlah anggota.  Selain edukasi tentang simpan pinjam, anggota juga diajarkan tentang pengelolaaan keuangan keluarga yang sederhana. Bahwa meminjam uang harusnya berdasar kebutuhan, bukan keinginan. Di sampig itu, logika "pinjam uang" pun harus dimulai dari "simpan uang". Bila sudah menyimpan maka boleh meminjam. Bahwa pinjam itu boleh bila sudah simpan. Jangan pinjam tanpa simpan.

Menariknya di Koperasi Lentera, setiap hari Sabtu, setiap anggota menyetor iuran Rp. 10.000 per minggu. Nah pada saat pinjam, setiap anggota harus memenuhi tata cara "akad pinjaman"  setelah menjawab pertanyaan dari petugas tentang: 1) berapa uang yang dipinjam?, 2) untuk apa meminjam?, dan 3) berapa kali cicil pinjaman? Setelah itu akad pinjaman dan dituangkan ke dalam "kartu pinjaman" atas nama anggota. Semua itu ditempuh sebagai bagian dari transparansi pengelolaan koperasi simpan pinjam. Di samping mendidik tanggung jawab anggota atas pinjaan yang dilakukannya.

Alhamdulillah, per hari ini 4 September 2021, Koperasi Lentera telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp. 3,8 juta untuk 9 anggota peminjam. Memang masih kecil tapi hal ini menjadi langkah awal yang baik untuk Koperasi lentera. Selain anggota terus bertambah, aktivitas Koperasi Lentera insya Allah bermanfaat dan maslahat untuk para anggota. Sebagai solusi dari utang berbunga tinggi atau rentenir.

Untuk diketahui, Koperasi Lentera merupakan 1 dari 10 program yang dijalankan TBM Lentera Pustaka saat ini. Selain taman bacaan, gerakan berantas buta aksara, kelas prasekolah dan lainnya. Hal ini ditempuh sebagai komitmen TBM Lentera Pustaka untuk menjadi sentra pemberdayaan masyarakat. Bukan hanya tempat baca atau berantas buta aksara. Tapi ke-berdayaan-an ekonomi warga sekitarnya. Taman bacaan yang berkiprah untuk pemberadayaan ekonomi rakyat secara nyata. Karena literasi itu memagn harus mampu memberdayakan, selain menggerakkan. Salam literasi #KoperasiLentera #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan

Sumber: Koperasi Lentera
Sumber: Koperasi Lentera

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun