Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SMP Ibnu Hajar Boarding School Optimalkan Gerakan Literasi Sekolah

27 Agustus 2021   15:58 Diperbarui: 27 Agustus 2021   17:31 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: SMP Ibnu Hajar Boarding School

Bertajuk "Let's read some books", SMP Ibnu Hajar Boarding School (IHBS) Jakarta Timur menggelar workshop literasi sekolah bagi 230 siswa di tengah pandemi Covid-19. Acara yang dibuka oleh Kepala SMP IHBS Yudi Hardi S, M.Pd., workshop ini bertjuan untuk memotivasi siswa untuk lebih giat membaca dan menulis di sekolah. Tampil sebagai narasumber, Syarifudin Yunus, pegiat literasi TBM Lentera Pustaka dan dosen Universitas Indraprasta PGRI dengan moderator Ahmad Juremi, guru Bahasa Indonesia IHBS pada Jumat, 27 Agustus 2021 secara virtual.

"Workshop ini digelar sebagai upaya mengoptimalkan gerakan literasi sekolah IHBS. Semoga ke depan, aktivitas literasi khususnya penulisan siswa akan lebih ditingkatkan. Sehingga siswa mampu menuangka ide dan gagasan secara baik, di samping mampu berbagi tulisan yang berkualitas" ujar Yudi Hardi S. saat membuka workshop.

Melalui tips sederhana, Syarifudin Yunus menekankan pentingnya menggiatkan aktivitas literasi di sekolah seperti IHBS. Dan pertama kali dimulai dengan membiasakan siswa untuk membaca buku lalu berani menuliskannya. Apa yang sudah dibaca, bisa dituliskan misalnya dengan menceritakan satu karakter baik dari buku bacaan. Cara menulis pun sederhanan, biasa siswa menulis berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau perasaan yang dimilikinya.

Dalam workshop ini pun, tiap siswa diberi contoh cara menulis dari mulai 1 kata dijadikan 1 kalimat dan akhirnya menjadi 1 paragraf. Termasuk menuntaskan tulisan untuk ditayangkan di media sosial dengan hastag IHBSMenulis.  Hal ini sebagai implementasi dari membaca dan menulis sebagai perbuata atau perilau. Karena membaca dan menulis bukanlah pelajaran teoretik.

Agar dapat menulis dengan gampang dan menyenangkan. Syarifudin Yunus pun berbagi 5 tips cara menulis mudah bagi pemula, yaitu: 1) menulis dari sekarang, 2) menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan, dan 5) menulis hingga tuntas. Dan terbukti melalui workshop ini, siswa SMP IHBSa mampu praktik menulis dengan baik. Berarti, menulis jadi lebih penting untuk dibiasakan.

"Saya bangga dengan ikhtiar IHBS dalam menggelar workshop literasi sekolah ini. Inilah cara untuk menggairahkan siswa untuk lebih getol membaca lalu menulis. Karena itu, siswa SMP harus sejak dini dilatih dan dibiasakan untuk membaca dan menulis. Selain berani mengekspresikan imajinasinya, menulis pun mampu membentuk generasi literat di masa depan" ujar Syarifudin Yunus saat memberi workshop di SMP IHBS.

Dengan pengalaman ber-literasi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, siswa SMP IHBS pun diajak untuk lebih giat berliterasi melalui 10 resep membudayakan gerakan literasi di sekolah, antara lain:

1. Membiasakan siswa membaca 10-15 menit sebelum kegiatan belajar dilakukan.

2. Menyediakan waktu siswa untuk "berbagi cerita 1 karakter baik" dari buku bacaan yang dibacanya.

3. Menciptakan "pojok baca" di area sekolah dengan cara menarik dan kreatif.

4. Menjadikan "perpustakaan sekolah" sebagai sentra kegiatan ilmiah siswa yang menarik.

5. Menggelar bulan literasi setiap tahun di sekolah sebagai upaya membudayakan keterampaila membaca dan menulis.

6. Membiasakan pemberian hadiah kepada siswa dalam bentuk buku.

7. Membiasakan siswa untuk "sedekah 1 buku" per semester melalui boks donasi buku yang tersedia di sekolah.

8. Membentuk komunitas baca siswa melalui OSIS seperti reading group, kajian buku.

9. Mengajarkan tradisi berbicara siswa bila sudah membaca, bukan berbicara tanpa membaca.

10. Memulai Program kegiatan menulis dari bacaan, setiap hari per siswa seperti membuat bahan madding, posting di grup WA kelas, atau catatan harian yang di posting media sosial.

Membangun gerakan literasi di sekolah memang tidak mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Asal ada kemauan dan ikhtiar untuk memulai, maka literasi pun dapat tegak di sekolah seperti yang dilakukan SMP IHBS. Karena dengan literasi, siswa dapat dibentuk karakter yang positif dan kontributif. Agar siswa menjadikan literasi seagai gaya hidup. Salam literasi #LiterasiSekolah #GerakanLiterasiSekolah #SMPIHBS #TBMLenteraPustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun