Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Kabar Gerakan Literasi Sekolah?

27 Agustus 2021   13:19 Diperbarui: 27 Agustus 2021   13:36 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Di tengah serbuan gawai dan tontonan TV yang kian tidak mendidik, mau tidak mau, gerakan literasi harus terus didengungkan.  Karena itu, semua pihak harus terlibat dan peduli terhadap persoalan literasi di Indonesia. Agar anak-anak dan generasi milenial tidka terbuai dengan gawai atau tontonan. Lalu "pergi menjauh" meninggalkan buku bacaan.

Hari ini, literasi tidak lagi hanya dilihat dari sekadar urusan membaca dan menulis. Tapi literasi pun bertumpu pada kemampuan seseorang dalam berbahasa dan berkomunikasi. 

Selain pesannya dapat dengan jelas disajikan, literasi pun "memaksa" siapa pun untuk lebih berani memahami realitas. Tenteng perbendan, tentang pilihan politik, tentang cara menggunakan media sosial, termasuk tentang digitalisasi pun butuh literasi.

Terjadinya hoaks, ujaran kebencian, fitnah, atau bahkan memotong berita utuh menjadi berita sepenggal adalah contoh nyata persoalan literasi. Maka penting, untuk menggaungkan gerakan literasi di manapun, kepada siapa pun, melalui cara apapun 

Nah salah satu cara menggariahkan aktivitas "Gerakan Literasi Sekolah (GLS)" yang telah ada. Sebagai gerakan yang tidak terbatas hanya untuk menumbuhkan minat baca siswa. 

Tapi lebih dari itu, untuk menanamkan karakter dan budi pekerti siswa yang lebih baik, yang mampu beradaptasi dengan dinamika zaman dan peradaban. Hal ini pula yang dilakukan gerakan literasi melalui taman bacaan masyarakat, seperti yang dilakukan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor.

 Dalam konteks itu, Syarifudin Yunus selaku Pendiri TBM Lentera Pustaka, menegaskan pentingnya kerja kolektif dalam membangung gerakan literasi di Indonesia. 

Selain taman bacaan, gerakan literasi sekolah (GLS) pun memiliki peran besar untuk membentuk masyarakat yang literat, khususnya di kalangan siswa-siswa. Untuk itu, setidaknya ada 10 resep membudayakan gerakan literasi di sekolah, antara lain:

1. Membiasakan siswa membaca 10-15 menit sebelum kegiatan belajar dilakukan.

2. Menyediakan waktu siswa untuk "berbagi cerita 1 karakter baik" dari buku bacaan yang dibacanya.

3. Menciptakan "pojok baca" di area sekolah dengan cara menarik dan kreatif.

4. Menjadikan "perpustakaan sekolah" sebagai sentra kegiatan ilmiah siswa yang menarik.

5. Menggelar bulan literasi setiap tahun di sekolah sebagai upaya membudayakan keterampaila membaca dan menulis.

6. Membiasakan pemberian hadiah kepada siswa dalam bentuk buku.

7. Membiasakan siswa untuk "sedekah 1 buku" per semester melalui boks donasi buku yang tersedia di sekolah.

8. Membentuk komunitas baca siswa melalui OSIS seperti reading group, kajian buku.

9. Mengajarkan tradisi berbicara siswa bila sudah membaca, bukan berbicara tanpa membaca.

10. Memulai Program kegiatan menulis dari bacaan, setiap hari per siswa seperti membuat bahan madding, posting di grup WA kelas, atau catatan harian yang di posting media sosial.

Membangun gerakan literasi di sekolah memang tidak mudah. Bahkan sekarang, ada kesan hanya memenuhi formalitas. Maka ke depan, gerakan literasi sekolah harus lebih digairahkan. Apalagi di tengah pandemic Covid-19 seperti sekarang. 

Agar nantinya, gerakan literasi sekolah benar-benarn mampu memberi dampak nyata terhadap realisasi masyarakat yang literat. Dan itu bisa dimulai dari siswa di sekolah-sekolah. Salam literasi #GerakanLiterasiSekolah #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun