4. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Sehingga memacu daya imajinasi dan rasa ingin tahu yang lebih tinggi.
5. Menambah rasa percaya diri. Dengan membaca buku, anak dapat menemukan potensi dirinya  sehingga lebih  percaya diri.
6. Meningkatkan budaya baca. Sebagai perilaku positif untuk memanfaatkan waktu luang.
7. Menambah kosakata baru. Sehingga bermanfaat untuk keterampilan komunikasi, baik lisan maupun tulisan.
8. Menyelamatkan masa depan anak-anak. Karena buku dapat lebih bersaing untuk masa depan.
Spirit itulah yang ditancapkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Bertekad menyediakan akses bacaan, kini TBM Lentera Pustaka memiliki 168 anak pembaca aktif usia sekolah, dari sebelumnya hanya 60 anak di tahun 2020 dan 14 anak saat berdiri di tahun 2017. Selain membaca buku seminggu 3 kali, anak-anak yang berasal dari 3 desa, yaitu Sukaluyu, Tamansari, dan Sukajaya Kec. Tamansari Bogor pun kini terbiasa membaca. Menariknya lagi, TBM Lentera Pustaka kini meluaskan aktivitas literasi melalui program-program lainnya seperti 1) Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) dengan 9 warga belajar, 2) Kelas PRAsekolah (Kepra) dengan 25 anak, 3) Sosialisais Anak Difabel 3 anak, 4) YAtim BInaan (YABI) dengan 16 anak yatim, 5) JOMpo BInaan (JOMBI) dengan 8 lansia, 6) Koperasi Lentera dengan 25 anggota, 7) gerakan RAjin menaBUng (RABU), 8) DONasi BUKu, dan 9) LITerasi DIGital rutin seminggu sekali sebagai sentra pemberdayaan masyarakat, di samping menjadi taman bacaan yang inklusif dan ramah anak difabel. TBM Lentera Pustaka bertekad menjadi taman bacaan yang kreatif dan menyenangkan.
Maka siapa pun, saatnya bahu-membahu untuk menyedikan akses bacaan kepada anak-anak. Bukan hanya menuding mint abaca bangsa Indonesia rendah. Karena tidak ada minat tanpa adanya akses bacaan. Akrabkan anak dengan buku bacaan, giatkan eksistensi taman bacaan. Tanpa baca kita merana, salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #TamanBacan #GerakanLiterasi