Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Taman Bacaan, Kemana Anak Harus Membaca di Era Digital?

20 Agustus 2021   17:25 Diperbarui: 20 Agustus 2021   17:30 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

4. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Sehingga memacu daya imajinasi dan rasa ingin tahu yang lebih tinggi.

5. Menambah rasa percaya diri. Dengan membaca buku, anak dapat menemukan potensi dirinya  sehingga lebih  percaya diri.

6. Meningkatkan budaya baca. Sebagai perilaku positif untuk memanfaatkan waktu luang.

7. Menambah kosakata baru. Sehingga bermanfaat untuk keterampilan komunikasi, baik lisan maupun tulisan.

8. Menyelamatkan masa depan anak-anak. Karena buku dapat lebih bersaing untuk masa depan.

Spirit itulah yang ditancapkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Bertekad menyediakan akses bacaan, kini TBM Lentera Pustaka memiliki 168 anak pembaca aktif usia sekolah, dari sebelumnya hanya 60 anak di tahun 2020 dan 14 anak saat berdiri di tahun 2017. Selain membaca buku seminggu 3 kali, anak-anak yang berasal dari 3 desa, yaitu Sukaluyu, Tamansari, dan Sukajaya Kec. Tamansari Bogor pun kini terbiasa membaca. Menariknya lagi, TBM Lentera Pustaka kini meluaskan aktivitas literasi melalui program-program lainnya seperti 1) Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) dengan 9 warga belajar, 2) Kelas PRAsekolah (Kepra) dengan 25 anak, 3) Sosialisais Anak Difabel 3 anak, 4) YAtim BInaan (YABI) dengan 16 anak yatim, 5) JOMpo BInaan (JOMBI) dengan 8 lansia, 6) Koperasi Lentera dengan 25 anggota, 7) gerakan RAjin menaBUng (RABU), 8) DONasi BUKu, dan 9) LITerasi DIGital rutin seminggu sekali sebagai sentra pemberdayaan masyarakat, di samping menjadi taman bacaan yang inklusif dan ramah anak difabel. TBM Lentera Pustaka bertekad menjadi taman bacaan yang kreatif dan menyenangkan.

Maka siapa pun, saatnya bahu-membahu untuk menyedikan akses bacaan kepada anak-anak. Bukan hanya menuding mint abaca bangsa Indonesia rendah. Karena tidak ada minat tanpa adanya akses bacaan. Akrabkan anak dengan buku bacaan, giatkan eksistensi taman bacaan. Tanpa baca kita merana, salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #TamanBacan #GerakanLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun