Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komisioner KPAI Kunjungi TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak

20 Maret 2021   14:31 Diperbarui: 20 Maret 2021   14:37 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia Pendidikan dan anak-anak, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti hari ini mengunjungi Tamam Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu, Kaki Gunung Salak Bogor. Selain berdialog dengan anak-anak pembaca aktif di masa pandemic Covid-19, Retno pun menggali model pengembangan taman bacaan yang diterapkan Syarifudin Yunus sebagai Pendiri TBM Lentera Pustaka.

Retno Listyarti menilai TBM Lentera Pustaka sangat pantas menjadi model dalam pengelolan taman bacaan yang ada di Indonesia saat ini. Apalagi penerapan model "TBM Edutainment" terbukti mempu meningkatkan monat baca anak, di samping menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang menyenangkan. Bukan hanya sekadar membaca buku.

"Saya salut terhadap tata kelola yang dterapkan TBM Lentera Pustaka di Bogor ini. Selain anak-anaknya banyak dan terlihat membaca di taman bacaan. Di sini pun tersedia kebun baca, gudang buku, bahkan aktivitas membaca di sungai di kebun. Mungkin di tengah pandemi Covid-19 sekarang, kita perlu memberi atensi dan kepedulian terhadap aktivitas taman bacaan di mana pun" ujar Retno Listyarti, Komisioner KPAI saat berkunjung ke TBM Lentera Pustaka. 

Sesuai dengan misinya, untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka hadir pada dasarnya untuk menekan angka putus sekolah yang masih tergolong tinggi di Desa Sukaluyu Bogor. Maka cara yang ditempuh adalah dengan mengubah cara berpikir anak-anak melalui buku bacaan, Agar anak-abak akrab dengan buku. Sehingga motivasi untuk terus sekolah menjadi lebih semangat. Sekalipun dilanda kondisi ekonomi yang sulit. 

TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan resmi yang ada di Kecamatan Tamansari Kab. Bogor yang didirikan oleh Syarifudin Yunus, seorang dosen Unindra dan konsultan DSS Consulting lalu kini menjadi pegiat literasi Indonesia. Menariknya selain punya komitmen, Syarifudin Yunus secara konsisten berada di taman bacaan di Kaki Gunung Salak setiap minggu sekalipun bermukim di Jakarta. Tentunya, hanya untuk membangun tradisi baca dan budaya literasi anak-anak di kampung yang selama ini tidak memiliki akses bacaan.

Sejak berdiri 4 tahun lalu, kini TBM Lentera Pustaka menjadi tempat membaca 160 anak-anak usia sekolah yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sinarwangi). Dengan koleksi 6.000 buku yang ada, setiap anak membaca seminggu 3 kali dan mampu menghabiskan 5-10 buku per minggu per anak. Melalui model TBM Edutainment yang diterapkan, TBM Lentera Pustaka selalu menggela event bulanan, ada jajanan kampung gratis, selalu memperagakan salam literasi, doa literasi, dan senam literasi. 

Di akhir kunjungannya, Retno Listyarti pun menyempatkan mengambil rekaman gambar youtube channel sebagai edukasi akan pentingnya misi pendidikan anak-anak yang diemban taman bacaan. Apalagi di tengah gempuran era digital yang kian sulit dikendalalikan. Maka tradisi baca anak-anak harus tetap ditegakkan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PeduliTamanBacaan

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun