Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Bacaan Itu Jalan, Bukan Tujuan

7 Maret 2021   06:13 Diperbarui: 7 Maret 2021   07:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Tidak satu pun manusia tiba di waktu sore. Tanpa melewati pagi.

Itu berarti tidak ada hasil tanpa proses yang dilakoni. Maka tidak ada pula kesuksesan tanpa kerja keras. Apalah artinya mimpi, apalah artinya cita-cita bila tidak berani memulainya. Jadi, ini soal keberanian untuk berbuat, bertindak. Soal mau atau tidak melakukannya?

Semua orang sepakat. Bahwa tidak satu pun impian bisa diwujudkan bila tidak dimulai. Gunung yang tinggi pun harus berjuang melewati malam untuk meraih pagi yang cerah. Seperti selalu ada mutiara bila mau menyelami dalamnya lautan. Tidak ada kebaikan sedikit pun yang bisa ditebarkan bila tidak pernah dimulai.

Faktanya, hanya ada 3 sebab taman bacaan "mati suri. Satu, karena ada buku tidak ada anak. Kedua, karena ada anak tidak ada buku. Dan ketiga, komitmen dan konsistensi pengelola tidak sepenuh hati. Maka taman bacaan di mana pun harus berjuang untuk mengatasi ketiga sebab itu. Karena taman bacaan adalah "jalan" bukan "tujuan".

Semua orang tahu, mengajak anak-anak untuk membaca buku memang sulit. Apalagi di daerah yang selama ini memang tidak punya akses bacaan. Persis seperti sulitnya orang-orang dewasa yang kerjanya hanya bergunjing. Mereka yang hanya bisa berpikir negatif atas segala keadaan. Tanpa mau berbuat yang baik walau sedikit pun. Lupa, literat itu karena berani berbuat kebaikan.   

Teruslah berjuang untuk baik. 

Tidak hanya di taman bacaan, Tapi di seluruh sisi kehidupan dnegan sekuat tenaga. Karena apa pun yang baik memang harus diperjuangkan. Penuh semangat dan pantang menyerah, apa pun kondisinya. Percayalah, setiap perjuangan baik tidak akan pernah sia-sia. Sebab selain ikhtiar, percaya adalah "benteng kuat" untuk melewati jalan sunyi di taman bacaan, di jalan yang tidak semua orang peduli.

Tetaplah semangat dan jangan kasih kendor. Carilah cara berjuang yang pas dan nyaman. Karena setiap orang tidak sama dalam berjuang. Seperti tidak samanya cara untuk bertahan. Tentang apa pun dan di mana pun. Asal tetap menebar manfaat dan dampak positif.

Sungguh siapa pun. Jika mau berbuat sesuatu pasti akan mencari jalan. Tapi jika tidak mau berbuat sesuatu, pasti akan mencari alasan. Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun