Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Industri DPLK Tembus Aset Rp 100 Trilyun dan Menuju Era Pensiun Digital

15 Oktober 2020   16:09 Diperbarui: 27 Oktober 2020   20:22 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkumpulan DPLK, sebagai wadah pelaku dana pensiun Lembaga keuangan di Indonesia hari ini menggelar Workshop Virtual bertajuk ""Peluang dan Tantangan Industri DPLK Di Era Kenormalan Baru Covid-19 dan UU Cipta Kerja" melalui zoom meeting. 

Acara yang dibuka oleh M. Ikhsanuddin (Deputi Komisioner Pengawas IKNB II - OJK) diikuti 140 peserta dimaksudkan untuk memberikan update terkini terkait peluang dan tantangan industri dana pensiun pasca Covid-19 dan UU Cipta Kerja yang baru disahkan. 

Hingga Agustus 2020 ini, sekalipun di masa Covid-19, industri DPLK berhasil menembus aset kelolaan mencapai Rp. 100 trilyun dengan melayani lebih dari 3,1 juta pekerja di seluruh Indonesia. Menariknya, DPLK tercatat sebagai salah satu jasa keuangan yang menorehkan pertumbuhan positif, mencapai 5% di masa Covid-19 ini.

"Saya patut apresiasi. Karena DPLK berhasil mencatat pertumbuhan bisnis yang positif. Hal ini harus dipertahankan. Maka ke depan, DPLK harus mempertimbangkan untuk lebih gesit lagi dalam melayani kebutuhan dana pensiun masayarakat. Khususnya melalui penyediaan dana pensiun berbasis digital dan fleksibilitas produk agar lebih menarik lagi" ujar M. Ikhsanudin dalam kata sambutannya.

Ikut memberi kata sambutan dalam Workshop Virtual DPLK adalah Nur Hasan Kurniawan (Ketua Umum Perkumpulan DPLK) yang menekankan pentingnya industri DPLK membangun spirit edukasi dan digitalisasi DPLK untuk masyarakat luas, khususnya kaum milenial yang mencapai 60 juta kaum muda. 

Tampil sebagai pembicara dalam acara ini antara lain: 1) Steven Tanner (Aktuaria Independen/Penasihat PDPLK), 2) Noviono Darmosusilo (Indo Premier Investment Management), dan 3) Josua Pardede (Economist Bank Permata) yang dimoderatori oleh Syarifudin Yunus (Direktur Eksekutif PDPLK).

Beberapa catatan yang diperoleh dari workshop virtual DPLK kali ini antara lain: 

1) perlunya anggota DPLK memiliki sentralisasi data yang berkaitan dengan bisnis DPLK (aset, peserta, produk, dan informasi penting lainnya) sebagai profil industri DPLK yang lebih lengkap, 

2) pentingnya industri DPLK antisipasi UU Cipta Kerja sekaligus melakukan edukasi kepada para klien dan publik, 

3) tips investasi yang aman dalam menjalankan DPLK, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun