Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peduli Anak di Kala Covid-19, TBM Lentera Pustaka Gelar "Ngabubu-Read"

25 April 2020   23:57 Diperbarui: 26 April 2020   00:23 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Bulan suci Ramadhan 1431 H telah tiba, bulan puasa telah menghampiri kita. Sementara anak-anak  kampung usia sekolah di Kaki Gunung Salak Bogor sudah 1 bulan "belajar di rumah". Akibat wabah covid-19 yang tak kunjung usai. PSBB masih diberlakukan. Sementara netizen, masih sibuk berdebat soal kata "mudik" dan "pulang kampung". Lalu, siapa lagi yang peduli anak-anak kampung?

Maka kini, TBM Lentera Pustaka pun memberanikan diri untuk menggelar program "NGABUBU-READ" di bulan puasa. Agar anak-anak kampung itu tetap dapat membaca saat sedang puasa. Karena sebelumnya, TBM Lentera Pustaka pun "lockdown" alias tutup sementara akibat wabah Covid-19.

Melalui "Ngabubu-Read", TBM Lentera Pustaka membuka diri di sore hari pukul 16.00-17.30 WIB agar anak-anak tetap membaca sambal menunggu azan Maghrib. Daripada main atau nongkrong. Asal tetap menggunakan masker dan menjaga jarak saat membaca. 

Intinya, NGABUBU-READ di bulan puasa. Untuk memotivasi anak-anak agar tetap membaca dan mengaji di bulan puasa. Sekaligus berdoa agar wabah Covid-19 segera berakhir di Indonesia. Tiap hari Rabu-Jumat-Sabtu, anak-anak kampung itu pun tetap membaca.

Bahkan di hari Sabtu, TBM Lentera Pustaka pun menyediakan "takjil buka puasa" yang dapat dibawa pulang setelah membaca. Cara inilah yang ditempuh TBM Lentera Pustaka agar anak-anak tetap dapat akses buku bacaan, di samping memelihara tradisi baca yag sudah terbentuk dalam 3 tahun terakhir ini. Agar semangat baca anak-anak tidak punah.

"NGABUBU-READ TBM Lentera Pustaka ini digelar agar anak-anak tetap punya waktu membaca. Apalagi di bulan puasa, sekalipun ada wabah virus corona. Daripada main lebih baik membaca buku sambil menunggu waktu buka puasa. Selain membaca, mereka pun mengaji di taman bacaan" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak.

Untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka saat ini memiiki 60 anak usia sekolah yang menjadi pembaca aktif. Tiga kali seminggu membaca dan mampu menghabiskan 5-10 buku per minggu pe anak. Sebuah tradisi baca yang sudah terbentuk selama ini.

Dalam kesempatan ini pula, TBM Lentera Pustaka membuka kampanye "DONASI BUKU BACAAN #DiRumahAja". Agar para masyarakat yang peduli taman bacaan mau dan bersedia mendonasikan buku bekasnya ke taman bacaan. Mumpung lagi #DiRumahAja. Karena TBM Lentera Pustaka pun kini membantu taman bacaan lain akan buku bacaan, sperti TBM di Kab. Bulungan Kalimantan Utara dan TBM di Surade Sukabumi.

Melalui program "NGABUBU-READ", TBM Lentera Pustaka mengimbau seluruh pihak, orang tua dan masyarakat untuk peduli terhadap kebiasaan membaca anak-anak di rumah. Karena membaca dapat menumbuhkan kejujuran anak dan membuat mereka memegang nilai-nilai positif di tengah gempuran era digital seperti sekarang.

Sebagai satu-satunya taman bacaan resmi di Kec. Tamansari Kab. Bogor, TBM Lentera Pustaka bertekad untuk terus membangun tradisi baca di kalangan anak-anak usia sekolah. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi. Agar terhindar dari ancaman putus sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun