Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Bahaya Laten Ngomongin Orang

14 Februari 2020   12:45 Diperbarui: 14 Februari 2020   13:30 2754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian orang menggunakan pagi hari untuk membangkitkan semangat dan motivasi. Tapi sebagian yang lain, justru pagi hari dipakai untuk ngomongin orang lain. Bahasa kerennya "ghibah". 

Ngomongin orang atau ghibah itu bahaya. Karena ghibah berarti membicarakan hal negatif atau positif tentang orang lain. Tapi orang lain itu tidak suka diomongin apalagi tanpa kehadirannya di antara yang berbicara.

Pada umumnya, ghibah atau ngomongin orang biasanya dilakukan pada hal-hal yang bersifat negatif. Tentang kejelekan, keburukan, atau yang tidak disukai orang lain itu.

Ghibah memang bukan dusta. Karena sesuatu yang diperbincangkan dalam ghibah memang benar adanya.

Ngomongin orang itu bahaya. Ghibah itu petaka. Apa sih ghibah? Nabi Muhammad SAW menegaskan: "Engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Bila yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Namun bila yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya." (H.R. Muslim).

Ngomongin orang makin bahaya. Karena perbuatan bergunjing itu lebih cepat merusak agama dibandingkan dengan penyakit medis yang menggerogoti tubuh. Bahkan ghibah lebih bahaya dari virus corona.

Kenapa ngomongin orang atau ghibah berbahaya? Baik bagi orang yang diomongin atau orang ngomongin, bahkan bahaya untuk masyarakat pada umumnya. Karena setidaknya, ghibah memendam 6 bahaya yang bersifat laten, yaitu:

1. Dimurkai Allah SWT.  Siapapun yang ngomongin orang, berarti ia telah menghina makhluk ciptaan Allah. Sehingga peng-ghibah santat pantas mendapat kemurkaan dari Allah SWT.
2. Dikeraskan hatinya. Karena ghibah biasanya diiringi  kata-kata yang tidak pantas atau umpatan. Terlalu banyak mengumbar keburukan oramg kain jadi sebab hati yang keras. Maka terlalu dekat dengan dosa yang tidak tampak.
3. Memicu pertengkaran. Karena siapapun pasti tidak ada yang senang ketika aibnya diomongin atau diumbar ke banyak orang. Maka akhirnya, ghibah pun akan menimbulkan pertengkaran  yang berujung pada pertikaian dan perkelahian.
4. Berani berbuat dosa. Orang yang senang bergunjing itu berarti berani berbuat dosa. Tidak punya malu bercerita aib orang lain, malah bangga telah "berhasil" mempermalukan orang lain.
5. Ditolak amal ibadahnya. Karena ghibah menjadi sebab ditolaknya amal ibadah. Bahkan menghapus kebaikan yang telah diperbuatnya. Sementara bagi orang yang diomongin justru menghapus dosa kesalahannya.
6. Tidak sehat hidupnya. Karena kerjanya ngomongin orang bikin hidup tidak sehat. Penuh prasangka buruk, mengumbar aib orang dan akhirnya hidup dalam belenggu pikiran buruk. Semua dipandang dari sisi jeleknya, hingga lupa bersyukur.

Maka kini saatnya, siapapun untyk menghindar dari ghibah atau ngomongin orang lain. Sebisa mungkin menjauh dari ghibah. Karena ghibah, sungguh berbahaya bagi yang melakukannya.

Untuk apa ngomongin orang lain? Bukan kita tidak lebih baik dari yang kita bicarakan. Maka diamlah daripada ghibah. Karena matahari di pagi hari pasti hadir untuk mengakhiri gelap malam. Maka apapun, sambutlah dengan senyuman dan suasana hati yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun