Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

62,5% Generasi Milenial Ingin Beli DPLK Secara Online

16 Januari 2020   06:35 Diperbarui: 16 Januari 2020   06:33 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang zamannya online, kerja saja bisa di mana saja. Apalagi beli DPLK mendingan online.

Masa pensiun memang penting. Tapi cara beli pun juga penting. 

Survei Asosiasi DPLK (Desember 2019) menyebutkan 62,5% generasi milenial di Indonesia lebih suka membeli DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) secara online. Tidak lagi secara manual atau tatap muka. 

Apa artinya? Ini berarti kemudahan akses untuk membeli program DPLK di kalangan milenial sangat penting. Selain pengetahuan akan pentingnya DPLK tentunya. 

Ketika kemudahan akses membeli DPLK belum optimal. Konsekuensinya, generasi milenila lebih suka menghabiskan uangnya untuk gaya hidup, konsumerisme, dan traveling.

Bila generasi milenial berada di usia 17 hingga 38 tahun. Maka setidaknya, menurut data BPS per tahun 2018, saat ini ada sekitar 63,6 juta generasi milenial. Atau mencapai 24% dari total populasi di Indonesai. Itu berari, ada sekitar 39 juta generasi milenial yang menginginkan pembelian program DPLK secara online.

Adalah konsekuensi di era digital. Teknologi informasi dan kemudahan akses secara online begitu penting. Akses digital sepertinya telah menjadi kebutuhan primer.

Selain jadi sebab kenyamanan dalam memgambil keputusan untuk masa pensiun. Sebagai generasi digital, kaum milenial pun begitu gandrung dengan teknologi online.

Kenapa online? Karena dengan fasilitas online, generasi milenial dianggap punya kebebasan untuk memilih. Lebih bebas, lebih mudah mengambil keputusan. Generasi milenial menggunakan jaringan selama 24 jam setiap harinya. Tanpa dibatasi pintu yang ditutup ketika malam hari.  Mereka lebih nyaman berinteraksi di ruang online. Termasuk dalam membeli dan memilih program DPLK sekalipun.

Seperti generasi lainnya, kaum milenial pun tidak ingin hidup sengsara di masa depan, di hari tua. Ingin hidup layak dan sejahtera di masa pensiun. Semua orang ingin gaya hidupnya tetap terpelihara sekalipun sudah tidak bekerja lagi. 

Dan semua orang, ingin punya standar hidup yang lebih baik di masa pensiun. Namun, kemudahan akses untuk memiliki program pensiun belum sepenuhnya bisa diperoleh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun