Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa S3 MP Unpak Perjuangan Manajemen Pengetahuan

12 September 2019   16:48 Diperbarui: 12 September 2019   17:05 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila terjadi tata kelola institusi pendidikan yang kurang pas, bisa jadi sebabnya salah dalam manajemen pengetahuan.

Adalah konsekeuensi, calon doktor sebagai jenjang pendidikan formal tertinggi harus memperkuat manajemen pengetahuan (knowledge management). Karena melalui manajemen pengetahuan, individu dalam organisasi berupaya untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan. Agar lebih berdaya guna dan berhasil guna. Manjemen pengetahuan yang mujarab pasti berimplikasi terhadap peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.

Berangkat dari spirit itulah, mahasiswa Program Doktor - S3 Manajemen Pendidikan kelas 18KS2 Pascasarjana Unpak dalam pertemuan kuliah "Ekonomi Pendidikan" yang dibimbing Dr.Widodo Sunaryo bertekad untuk memperkuat manajemen pengetahuan. Sebagai cara yang patut diimplementasi dalam dunia pendidikan. Karena di institusi manapun, kecerdasan tidak cukup tanpa didukung manajemen pengetahuan yang mumpung.
Melalui manajemen pengetahuan, insan pendidikan seperti mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan membedakan explicit knowledge dan tacit knowledge.

Karena explicit knowledge, setiap pengetahuan atau knowledge dapat terdokumentasikan dalam berbagai bentuk, seperti paper, laporan penelitian, buku, artikel, manuskrip, paten dan software, dan sebagainya. Sehingga dapat segera diteruskan dari satu individu ke individu lain secara formal dan sistematis. Namun sebaliknya, Tacit knowledge, pengetahuan menjadi sulit dilihat dan diekspresikan. Karena bertumpu tindakan dan pengalaman pribadi, seperti dambaan, nilai, atau pun emosi. Sehingga bersifat pribadi dan sulit diformalisasikan.

Karena itu, untuk mengumpulkan institusi pendidikan sangat diperlukan penguatan terhadap manajemen pengetahuan bagi setiap insan pendidikan di lapangan. Karena dengan manajemen pengetahuan yang mumpung, maka akan memberi pengaruh positif terhadap proses yang terjadi institusi pendidikan, baik secara langsubg maupun tidak langsung. Bahkan manajemen pengetahuan, diyakini dapat 1) menghemat waktu dan biaya, 2) meningkatkan aset pengetahuan, 3) menambah kemampuan beradaptasi dan inovasi, dan 4) meningkatkan produktfitas.

Bahkan melalui manajemen pengetahuam. Ada sinyal bahwa kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain. Tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. Maka di situ, perlu manajemen pengetahuan yang mumpung ... Tabok #PascaUnpak #S3MPUnpak #S3MP2018KS2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun