Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Profil Taman Bacaan Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor

8 Agustus 2019   07:50 Diperbarui: 8 Agustus 2019   07:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada fakta di dekat Jakarta, anak-anak yang terancam putus sekolah. Karena tingkat pendidikan masyarakat-nya 81% hanya SD dan 9% SMP. Bahkan nyata pula, masih banyak anak-anak usia sekolah yang sulit mendapatkan akses buku bacaan. Sebut aja, anak-anak yang terancam putus sekolah dan jauh dari akses buku bacaan itulah yang terjadi.

Berangkat dari realitas itulah, pada 5 November 2017 didirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari di Kaki Gunung Salak Bogor. Untuk membangun tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak usia sekolah, dari SD-SMP-SMA. 

Dan setelah hampir 2 tajin berjalan, saat ini ada 60-an anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka yang "bergelut" dengan buku di luar jam sekolah. 

Seminggu 3 kali, pada Rabu sore, Jumat sore dan Minggu pagi, mereka selalu berada di taman bacaan untuk membaca. Bahkan hebatnya lagi, kini jelang 2 tahun, tiap anak rata-rata mampu "menghabiskan" 5-10 buku per minggu dibaca. 

Dari membaca buku, diharapkan bisa jadi cara untuk mengubah mind set anak akan pentingnya sekolah. Agar jangan ada lagi anak yang putus sekolah.
 
Sadar akan arti pentingnya tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak udia sekolah, TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) LENTERA PUSTAKA hadir dengan tujuan anak-anak usia sekolah di kampung-kampung yang tergolong prasejahtera bisa mendapatkan akses bacaan. Sederhana, bersama TBM Lentera Pustaka ada aksi nyata untuk "membiasakan anak-anak membaca bukan bermain, mengakrabkan anak-anak dengan buku".

Adalah Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka sekaligus pegiat literasi yang telah mengubah garasi mobil yang "disulap" menjadi rak-rak buku bacaan dan tempat membaca. TBM Lentera Pustaka yang diresmikan oleh Teddy Pembang - Camat Tamansari Kab. Bogor, Prof. Dr. Sofyan Hanif - Wakil Rektor III Universitas Negeri Jakarta, Khatibul Umam Wiranu - Anggota DPR RI Komisi IX, dan Dr. Liliana Muliastuti - Dekan FBS UNJ, awalnya hanya memiliki 18 anak pembaca. 

Namun berkat penerapan "TBM Edutainment", sebuah konsep tata kelola taman bacaan berbasis edukasi dan entertainment  kini berhasil  mencetak 60 anak pembaca aktif tiap seminggu 3 kali. Dengan koleksi lebih dari 3.000 buku, TBM Lentera Pustaka menjadi arena "literasi yang unik dan menyenangkan". 

Karena sebelum membaca selalu ada salam literasi, doa literasi, senam literasi, lab baca tiap hari minggu,  membaca bersuara sebagai ciri khas, dan selalu menggelar event bulanan dan jajanan kampung gratis untuk memotivasi anak-anak demi tegaknya tradisi baca.

"TBM Lentera Pustaka hadir bukan tanpa alasan. Dari kegelisahan sosial akan kondisi masyarakat dan tingkat partisipasi pendidikan yang "terabaikan" maka gerakan membaca buku patut dihadirkan di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor ini. Saya ingin meninggalkan legacy untuk masyarakat" ujar Syarifudin Yunus yang berprofesi sebagai Dosen Unindra dan tengah studi S3-Program Doktor Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Unpak.

Kondisi demografi yang memprihatinkan dan data statistik masyarakat menjadi alasan penting hadirnya TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor ini.

1. Banyaknya anak-anak Usia Sekolah. Ada sekitar 3.035 anak-anak usia sekolah di desa ini. Mereka selama ini tidak bisa mendapatkan akses bacaan karena memang tidak tersedia tan bacaan atau buku bacaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun