Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cara Bijak Pakai Uang THR Biar Keren Saat Pensiun

16 Mei 2019   00:56 Diperbarui: 16 Mei 2019   00:56 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah begitulah kira-kira nasehat bijak untuk mengelola uang THR jelang lebaran.

dokpri
dokpri
Pertanyaannya sekarang, emang uang THR-nya cukup apa enggak untuk semua keperluan?

Nah, itulah masalahnya. Lebaran kan cuma setahun sekali, THR juga setahun sekali. Tapi kadang pengeluaran justru berlipat-lipat. Makanya gak sedikit orang yang malah pusing setelah dapat THR. Uang THR yang gampang menguap lalu lenyap. Semuanya habis terpakai. Jadi, boro-boro buat nambah tabungan atau investasi. Keperluan lebaran saja belum tentu semua bisa di-cover dari uang THR. Betul juga ya? Ya udah kalo begitu, habisin aja semua uang THR, gak usah pikir buat tabungan, investasi apalagi masa pensiun. Sekali-kali gak usah ikutin nasehat perencana keuangan juga gak apa-apa kok.

Lebaran, memang sering bikin banyak orang kalap. Jangankan THR, jika perlu tabungan yang ada juga dikuras abis buat lebaran. Bahkan, gak sedikit dari kita yang berhutang hanya untuk keperluan lebaran. Pinjam sana, pinjam sini, hanya buat lebaran. Sangat lazim dan sudah menjadi tradisi tahunan. Tiap kali lebaran, uang THR habis buat segala macam. Dan setelah itu, sehabis lebaran, kantong cekak, tabungan ludes. Wajar.

Serba instan dan gak terencana. Itulah cara banyak orang mengelola keuangan. 

Hari ini dapat, besok dihabiskan. Hari ini lebaran, besok uang THR langsung habis. Urusan THR, gak perlu perencanaan keuangan. Prinsipnya: pakai saja selagi ada, habisin selagi bisa. Mumpung setahun sekali. Begitu habis lebaran, baru puyeng tujuh keliling. THR habis, tabungan ludes. Lebaran bukannya gembira malah nestapa. Hari Raya bukannya tenang malah jadi pusing. Itulah kenyataannya.

Terus, apa hubungannya THR dengan masa pensiun keren?

Yah, tentu gak ada hubungannya kalo THR-nya sudah habis. Lagian, PENSIUN juga masih lama kan. Gak usah dipikirin dari sekarang. Nanti aja kalo udah dekat waktunya, kalo sudah mau pensiun. Memang benar, pensiun itu gimana nanti saja. Bukan nanti gimana? Begitulah cara berpikir orang kebanyakan tentang pensiun.

Masa PENSIUN, mau sejahtera atau gak sejahtera gak usah dipedulikan. Masa pensiun keren gak usah dipikirin kan waktunya masih lama ini. Mendingan urusin yang sekarang saja, urusan besok gampang nanti dipikirin lagi.

THR sama Pensiun, memang tidak terlalu berhubungan. Tapi cara kita mengelola uang THR bisa jadi "cermin" perilaku orang dalam mempersiapkan masa pensiun. Banyak orang lebih senang mikirin masa sekarang dari pada masa nanti. Lebih senang berfoya-foya di masa kerja walau susah di masa pensiun. Masa muda lebih penting daripada masa tua. Maka jadilah, masa bekerja hebat tapi masa pensiun melarat.

Maka wajar, berapa banyak di momen lebaran pusing tujuh keliling. Uang THR ludes. Sementara masa pensiun tidak pasti. Selagi kerja kaya, pas penisun merana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun