Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Anak Pulang dari SMAN CMBBS

9 April 2019   18:44 Diperbarui: 9 April 2019   18:51 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika anak pulang, bisa terjadi kapan saja dan pada momentum apapun.

Namun spesial buat saya. Ketika anak saya Farid Nabil Elsyarif pulang, Hari ini, Selasa 9 April 2019, saya menjemputnya untuk kepulangan permanen dari SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School (SMBBS) di Pandeglang Banten. 

Tidak terasa, 3 tahun lalu, mengantarnya menjadi siswa kelas X SMAN CMBBS dengan seleksi yang ketat. Kini tanpa terasa, saya menjemputnya untuk kembali ke rumah setelah menempuh UNBK. Walau mungkin, hanya untuk beberapa bulan ke depan sebelum pergi lagi untuk kuliah. Bangga bercampur syukur, saya dan istri menyambutnya.

Ketika anak pulang.

Pulang memang identik dengan kembali. Orang yang pulang, berarti baru saja kembali ke tempat asalnya. Ada yang baru berangkat, ada yang baru pulang. Ada pergi, tentu ada pulang. Pulang, adalah hikmah kehidupan manusia. Pulang juga bisa diartikan untuk kembali ke asal dari mana manusia ada.

Pasti pulang. Pagi akan pulang kepada siang, siang akan pulang kepada sore. Sore akan pulang kepada malam. Dan malam akan pulang kepada pagi. Seperti burung pun akan selalu pulang ketika musim panen tiba. Karena pulang adalah tanda cinta. Cinta, kadang selalu ada datang, pergi, dan pulang. Maka sangat salah dalam hidup manusia. Bila ada yang mengaku pergi mengembara tapi tidak mengenal pulang.

Anak kita, tentu bisa menjadi semua karakter yang diinginkan di luar rumah. Tapi ia harus pulang ke rumah dengan dirinya sendiri.

Ketika anak pulang dari SMAN CMBBS.

Sekolah asrama, memang penuh suka duka bagi anak-anak. Apalagi bagi yang pertama kali mengalaminya. Jauh dari rumah, jauh dari orang tua. Bahkan kebiasaan hari-harinya di rumah pun menjadi hilang. Karena si anak, sekolah tapi di asrama. Namun di balik itu semua, beruntunglah orang tua yang anaknya berada di sekolah asrama seperti SMAN CMBBS. Karena orang tua, tidak perlu khawatir terhadap anaknya. 

Sekolah di asrama jauh dari pergaulan bebas, jauh dari pengaruh lingkungan buruk. Bahkan jika mau jujur, orang tua sangat "terbantu" karena tidak perlu mengawasi anak secara ketat, tidak perlu mengajarkan ibadah atau bahkan tidak perlu ngomel-ngomel seperti bila ada di rumah. Sekolah asrama memang pilihan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun