Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tanpa Inovasi Pemasaran, Jangan Mau Beli DPLK

5 Desember 2018   00:16 Diperbarui: 5 Desember 2018   00:18 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patut diketahui, cara pemasaran DPLK melalui gathering setidaknya punya beberapa keuntungan: 1) informasi tentang DPLK dapat disampaikan secara komprehensif dan memberi tafsir yang relatif sama, 2) efisien dari segi waktu dan biaya karena perusahaan dalam jumlah banyak terkumpul dalam satu event, 3) efektif karena penjelasan sekali berlaku untuk banyak peserta atau persuahaan, 4) DPLK dapat lebih fokus kepada values atau nilai keunikan produk daripada harga atau besaran fee, 5) penyelenggara DPLK dapat "mendengar" secara langsung masukan atau harapan dari konsumen, dan 6) memberi "pengalaman nyata" kepada konsumen akan pentingnya DPLK. Karena produk DPLK mungkin semua pihak bisa memiliki tapi menciptakan pengalaman bagi konsumen pasti memberi kesan tersendiri. 

Ingat, pengalaman merupakan senjata ampuh yang bisa dipakai untuk menyatakan produk kita unggul dibandingkan prosuk-produk lainnya. Karena dengan pengalaman yang dirasakan konsumen, maka ia akan menyebarkan informasi secara sukarela dan menjadi 'marketing gratis' untuk produk kita.

Oleh karena itu, inovasi pemasaran DPLK mutlak diperlukan di era revolusi industri 4.0 saat ini. Ke depan, bisnis DPLK akan makin moncer bila didukung inovasi dalam segala hal, baik pemasaran, administrasi, dan teknologi. Apalgi di tengah persaingan bisnis yang kian ketat dan "demand" konsumen yang terus berkembang.

Era revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. 

Maka jangan beli DPLK bila tidak paham. Mintalah penjelasan yang paling lengkap dan komprehensif, kenapa saya harus membeli DPLK? Kenapa harus punya DPLK selain JHT atau JP dari BPJS Ketenagakerjaaan? DPLK sebagai program sukarela sangat butuh penjelasan yang rinci dan bisa dipahami konsumen. Karena DPLK, sama sekali tidak cukup untuk dijual. Tapi DPLK harus bisa dipahami dan mau mengedukasi konsumennya.

Semua orang tahu, edukasi DPLK tidak bisa langsung jadi. Pemasaran DPLK tidak ada yang instan. Maka aksi nyata, untuk memasarkan dan edukasi DPLK harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan.

Sungguh, membuat industri DPLK menjadi besar tidak mudah. Butuh proses, butuh waktu bahkan butuh biaya. Karena itu, tinggal strategi pemasaran seperti apa yang mau ditempuh. Cara konvensional atau cara yang lebih market oriented ...Teruslah ber-inovasi dalam mengembangkan pasar DPLK. Karena bila tidak, maka DPLK sekaan "jalan di tempat" .... #YukSiapkanPensiun #EdukatorPensiun #LiterasiPensiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun