Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

5 Kesalahan yang Bikin Kamu Merana di Masa Pensiun

1 Oktober 2018   21:03 Diperbarui: 1 Oktober 2018   21:36 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang akan kamu lakukan saat pensiun nanti?

Pengen jalan-jalan dan liburan. Atau menikmati hari tua sambil menggendong cucu. Atau bisa jadi, memperturutkan gaya hidup seperti waktu belum pensiun. Wow keren, itu semua namanya masa pensiun yang sejahtera. Alhamdulillah, semoga saja terlaksana ya. Masa bekerja oke apalagi masa pensiun dong ...

Cuma faktanya, justru berbeda. Hampir 90% pekerja hari ini sama sekali tidak siap untuk pensiun. Bahkan 93% dari mereka sama sekali tidak terbayangkan mau ngapain di masa pensiun. Maka wajar, masa pensiun selalu menjadi waktu yang "menakutkan" bagi banyak pekerja. Tidak sedikit pekerja yang khawatir akan masa pensiunnya. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Jawabannya sederhana. Karena mereka tidak pernah atau tidak mau mempersiapkan masa pensiun dengan baik. Masa pensiun dianggapnya hanya "mimpi", pengen begini pengen begitu. Tapi sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak mempersiapkan "apa yang harus dilakukan" untuk meraih masa pensiun yang sejahtera. Jalan-jalan atau rekreasi, menggendong cucu atau bergaya hidup itu butuh biaya. Hanya masa pensiun yang sejahtera-lah yang dapat menjadikan seseorang tenang dan nyaman menjalani masa pensiunnya.

Apapun bentuknya, kesenangan dan kenyamanan masa pensiun tidak ada yang gratis. Masa pensiun, sangat membutuhkan biaya. Sementara kita sudah tidak bekerja lagi. Lalu, dari mana uang untuk membiayai hidup selama pensiun? Patut diingat, persoalan utama pekerja di masa pensiun adalah masalah keuangan, masalah finansial. Bila sampai hari ini, kita termasuk orang yang meremehkan masa pensiun dan tidak mau "menabung" untuk masa pensiun, bisa dipastikan masa pensiun kita merana.

Banyak orang urusan pensiun bilangnya nanti saja. Saat masih muda, usia 20-30 tahun selalu berpikir masa pensiun masih lama. Tapi saking sibuknya dalam bekerja, tidak terasa sebentar lagi masa pensiun tiba. Apa yang terjadi? Banyak orang "terlambat" mempersiapkan masa pensiun. Pensiun itu bukan gimana nanti, tapi nanti gimana?

Masa pensiun merana, masa pensiun sengsara. Tidak ada satupun orang yang mau masa pensiunnya menderita. Tapi tahukah Anda? Inilah 5 kesalahan yang bikin kamu merana di masa pensiun.

1. Terbuai gaya hidup

Gak sedikit orang sekarang gandrung pada gaya hidup. Bermewah-mewahan atau biar terlihat mewah. Gaya hidup itu membuat biaya tinggi. Bahkan gak jarang jadi "lebih besar pasak daripada tiang". Terbuai gaya hidup sangat berpotensi bikin hidup kamu merana di masa pensiun.

2. Terlilit hutang

Gak sedikit orang makin susah hidupnya gara-gara hutang. Apapun keadaannya, hutang bukanlah solusi. Karena hutang bikin ekonomi sulit, bahkan terbebani secara mental. Maka gak aka nada orang ang bisa mempersiapkan dana pensiun bila sibuk membayar hutang. Terlilit hutang pasti bikin kamu merana di masa pensiun.

3. Terlalu sering menunda

Gak ada kebaikan apapun yang lahir dari perbuatan menunda. Termasuk menunda menabung untuk masa pensiun. Jangan pekerjaan yang ditunda, menabung untuk hari tua pun akan merugikan diri sendiri. Buat apa banting tulang bekerja bila akhirnya gak mau bersiap untuk pensiun. Mulailah untuk tinggalkan kebiasaan menunda. Toh, untuk kebaikan sendiri. Terlalu sering menunda, sudah pasti bikin kamu merana di masa pensiun.

4. Tidak peduli pada masa pensiun

Gak peduli pada masa pensiun itu berbahaya. Karena pensiun bukan soal waktu atau usia. Tapi soal keadaan. Mau miskin atau kaya di masa pensiun. Maka, kepedulian terhadap masa pensiun harus ada sejak dini. Sekalipun pensiunan, tetap butuh biaya. Belum lagi, inflasi yang membuat tabungan yang kita miliki malah bikin menurun jumlahnya. Tidak peduli pada masa pensiun, pasti bikin kamu merana di masa pensiun.

5. Tidak punya program dana pensiun

Gak punya program dana pensiun saat bekerja itu jadi sumber penyesalan pensiunan. Saat bekerja biasa saja. Apalagi saat pensiun justru penghasilan tidak ada atau menurun drastis. Saat pensiun, siapapun harus bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Maka sangat penting untuk punya program dana pensiun saat bekerja. Agar tetap bisa sejahtera di masa pensiun. 

Salah satu caranya adalah mengikuti program DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang ada di pasaran, dengan menyisihkan sebagian uang untuk masa pensiun. Ingat ya, program JHT itu hanya cukup untuk hidup 5 tahun setelah pensiun. Tidak punya program dana pensiun, pasti akan bikin hidup kamu merana di hari tua.

Sungguh, kamu tidak akan merana di masa pensiun. Bila kamu mau mulai menabung untuk masa pensiun dari sekarang. Mumpung belum terlambat. Mulailah untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. 

Tinggalkan gaya hidup yang tidak produktif apalagi menghabiskan uang hanya untuk gensi atau pamer. Abaikan perilaku konsumtif dan hedonisme yang bersifat kamuflase. Ambil aksi nyata untuk masa pensiun. Karena hidup bukan hanya untuk hari ini dan sekarang. Tapi masih ada hari esok dan masa pensiun ....


Apa sih hebatnya masa pensiun?

Masa pensiun itu hebat. Bila kita mampu menjadikan masa pensiun sebagai "coffee break" terpanjang di dunia. Atau bila perlu, jadikan masa pensiun sebagai tantangan untuk  "menghabiskan uang" di waktu tersisa .... #YukSiapkanPensiun #SadarPensiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun