Kalau ada tradisi yang hampir punah di era milenial adalah DONGENG.
Anak-anak semakin jauh dari dongeng, makin jauh dari cerita-cerita yang dapat membentuk karakter anak. Gempuran era digital kian "melumpuhkan" anak-anak kita dari dunia membaca, bahkan cerita dongeng. Hidup anak-anak kita hari ini kian hampa, jauh dari cerita dongeng yang mengasyikkan.
Berangkat dari realitas itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang terletak di Kaki Gn. Salak Bogor menggelar event bulanan "Dongeng Asyik Akhlak Baik" pada Minggu, 16 September 2018 pukul 10.00-12.00 WIB. Pengisi acara dongeng adalah Budi Euy, seorang pendongeng keliling nusantara sekaligus penulis dan jurnalis yang telah mendedikasikan dirinya untuk "menanamkan karakter kebaikan" kepada anak-anak melalui dongengn.
"Dongeng adalah tradisi yang hampir punah. Maka saya mendedikasikan diri untuk tetap melestarikan dongeng. Agar anak-anak punya karakter yang kuat, di samping melatih untuk bertutr kata dengan kosakata yang baik. Dongeng bisa jadi alat untuk membentuk akhlak baik anak-anak kita" ujar Budi Euy.
Saat ini, memang banyak orang tua yang tidak lagi membacakan cerita dongeng kepada anaknya. Tidak seperti anak-anak zaman dulu yang sering dibacakan dongeng sebelum tidur. Maka wajar kini, banyak anak-anak yang tidak lagi mengenal jati dirinya atau tidak punya karakter yang kuat. Bisa jadi itu karena anak-anak sekarang tidak lagi menyimak dongeng.
Orang-orang zaman now lupa. Dongeng itu punya banyak manfaat bagi anak-anak. Dongeng sering dianggap sepele padahal ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari dongeng. Dongeng memang sederhana tapi punya manfaat yang luar biasa. Setidaknya ada 8 manfaat dongeng buat anak-anak versi TBM Lentera Pustaka, antara lain:
1. Membangkitkan minat baca
2. Menambah kosakata
3. Meningkatkan keterampilan berbahasa
4. Memperkenalkan nilai-nilai moral.
5. Mengembangkan daya imajinasi