Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kado Nasehat Seorang Ayah untuk Anak Sulung Laki-Lakinya

5 Juli 2018   00:51 Diperbarui: 5 Juli 2018   00:59 5928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang tua, pasti bahagia lagi bersyukur. Ketika anak sang pembawa harapan lahir ke dunia. Karena anak selalu jadi motivasi dan inspirasi. Agar orang tuanya punya semangat juang pantang menyerah dalam mendidik dan membesarkannya. 

Itulah yang saya rasakan 21 tahun lalu, saat kelahiran anak ke-1, bernama Fahmi Rifli Pradana pada 5 Juli 1997. Bolehlah saya menyebutnya kini "sang mahkota", karena ia sudah beranjak dewasa. Sebentar lagi pun, ia selesai kuliah dan melanjutkan pengembaraan menuju "kemandirian", dalam hal apapun.

Maka hari ini, di hari ulang tahun ke-21 anakku, Fahmi Rifli Pradana.

Sungguh tak ada yang bisa saya lakukan selain mengucap syukur dan berucap "Selamat Ulang Tahun Nak". Semoga kamu diberi sehat wal afiat dan berhasil meraih cita-cita yang diimpikan, tentu berkat petunjuk dan ridho Allah SWT.

Sungguh Nak, di hari ulang tahunmu ke-21 ini

Rasanya, Abi hampir tidak percaya. Kamu tumbuh begitu sangat dewasa. Sepertinya baru kemarin Abi dan Ibu menimang kamu dalam gendongan dengan sedikit senandung di kamar atau di ruang tamu rumah. Tapi sebentar lagi, semua kisah yang kita jalani bersama hanya tinggal cerita. Cukup untuk dikenang, dan menjadi sejarah. Agar jadi renungan dan motivasi kamu ke depan. Apalagi bila Abi atau Ibu sudah tidak ada di samping kamu, nanti di suatu saat, ya nanti ketika ajal tiba... 

Maka di hari ulang tahunmu ini Nak.

Abi memohon maaf. Tidak ada kado istimewa yang Abi berikan. Selain mendoakan dalam sholat Abi. Dan menuliskan sedikit nasehat ini untukmu. Sebagai tanda pelukan cinta dan bangga abi kepadamu.

Kamu tahu Nak? 

Hari ini Abi menunda tidur di larut malam. Menunggu hari lahirmu tiba. Lalu, Abi menuliskan ini semua. Sambil mengantar kesyahduan malam dan waktu tahajud yang penuh berkah untuk mengingatkanmu, menasehatimu. Bahwa tujuan hidup sejatimu adalah kamu mampu menggapai tempat terhormat saat hidup di akhirat kelak. Karena dunia akan berakhir dan yang abadi adalah akhirat. 

Selamat ulang tahun Nak. Semoga kamu selalu sehat, makin rajin ibadah, dan mampu meraih cita-cita yang diimpikan. Apapun itu, Abi selalu mendoakan yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun