Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Anak Yatim dan Janda Binaan Cileungsi, Ada Sedih Ada Gembira

13 Juni 2018   22:48 Diperbarui: 13 Juni 2018   23:12 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insya Allah, saya dan keluarga akan tetap istiqomah tehadap anak-anak yatim binaan yang ada di Cileungsi, yang kini berjumlah 12 anak yatim dan 4 janda (karena 1 anak yatim sudah lulus dan 1 janda meninggal dunia). 

Tentu semua ini pun berlangsung berkat dukungan beberapa kawan saya, yang saya menyebutnya orang-orang baik yang selalu peduli setiap bulan menyisihkan sebagian rezekinya untuk disampaikan ke anak-anak yatim binaan saya selama ini, bertahun-tahun sudah mereka peduli dan peduli. Semoga kebaikan dan kepedulian mereka diberika balasan yang setimpal oleh Allah SWT.

Selain di Harvest City Cileungsi, anak-anak yatim binaan saya pun ada di Kereo Larangan Tangerang di rumah yang saya tinggali. Ada sekitar 10 anak yatim yang rumahnya berada di sekitar situ. Boleh dibilang, wilayah ini rintisan pertama kali yang saya lakukan untuk bergaul dan menyantuni anak-anak yatim sejak tahun 1996. Pun di Kampung Warung Loa Gn. Salak Bogor, saat ini pun saya membina sekitar 10 anak yatim. Di ke-3 tempat itu, semua polanya sama. Pengaiian bulanan secara rutin untuk membesarkan nama Allah sambil mengirim doa kepada orang tua mereka. Silaturahim bersama anak-anak yatim dan janda setiap bulan, sambil berbagi rezeki dan kepedulian kepada mereka. Itu saja cukup.

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Entah gimana jalananya, di ketiga lokasi yang kebetulan rumah saya ada di situ, selalu saja ada anak yatim. Semua memang sudah ada jalannya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Bergaul dengan anak-anak yatim dan janda.

Itulah sepenggal kisah yang bisa membuat kita semua eling akan arti penting hidup dan kehidupan. Menyadarkan kita bahwa dari mana kita dan akan ke mana kita nantinya? Maka mulailah dari yang kita bisa. Karena kebaikan dan kepedulian sama sekali tidak cukup hanya diniatkan apalagi didiskusikan. 

Adalah fakta, anak-anak yatim fan janda di sekitar hidup sangat memprihatinkan. Mereka tidak jarang putus sekolah karena ketaidaan biaya. Tidak jarang mereka puasa lantaran tidak memiliki beras untuk dimasak. Itu fakta dan silakan tanyakan kepada mereka anak-anak yatim yang ada di sekitar kita.

Tentu, memuliakan anak yatim dan janda tidak harus berupa materi. Tapi perhatian dan kepedulian terhadap mereka harus diakui jadi barang langka di era milenial ini. Maka, tidak lebih tidak kurang, kebaikan yang paling nyata memang harus dilakukan untuk mereka, untuk anak-anak yatim dan janda. Selebihnya, biarkan Alllah SWT yang akan bekerja untuk kita. Karena Allah Maha Tahu segalanya...

Kita semua memang sibuk. Kita semua memang sulit punya waktu. Pasti ada seribu alasan untuk menjauh dari kebaikan. Kini, tinggal kita menyadarinya. Siapa kita, dari mana kita dan mau ke mana kita setelah dunia ini berakhir?

Nabi SAW bersabda: "Orang yang membantu wanita janda dan anak yatim serta orang miskin bagaikan berperang jihad fisabilillah atau bagaikan orang yang bangun tengah malam untuk sholat malam dan berpuasa pada siang hari" (HR Bukhari Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun