Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terjebak di antara Orang-orang Sok Tahu

7 Maret 2018   06:01 Diperbarui: 7 Maret 2018   09:45 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Salah satu ciri zaman now itu, banyak orang jadi sok tahu. Iya sok tahu. Seolah kita tahu segalanya. Soal apa saja. Apalagi soal negara, gimana cara ngaturnya gimana bikin maju, gimana bikin masyarakat makmur. Seolah kita tahu banyak. Presiden harusnya gini, menteri harusnya gitu. Semua diomongin. Sok tahu.

Sok tahu. Zaman now banyak yang sok tahu.

Waktu saya kecil, ada film judulnya "Ateng Sok Tahu". Orang sok tahu itu, kerjanya ngoceh mulu soal apapun. Gak ditanya pun berkoar-koar terus. Soalnya ya cuma itu-itu aja. Ngikut tren aja. Kalo lagi rame politik, jadi sok tahu soal politik. Giliran soal agama, kesannya udah jadi guru agama berabad-abad.

Sok tahu.

Ya begitu deh. Orang sok tahu, kalo ngomong paling juara. Dari A sampe Z, kesannya dia tahu semuanya. Padahal itu cuma alat untuk menutupi ketidak-tahuannya. Anehnya lagi, kalo diamati, orang sok tahu itu ya justru kerjaannya membual, nyerocos gak karuan. Karena orang sok tahu emang hanya bisa begitu. Jago ngomong, gak bisa berbuat. Menurut saya, orang sok tahu itu frustasi sama dirinya sendiri. Gak ada yag bisa dilakoni ya mendingan ngomong bae... hehe.

Sudahlah, gak usah sok tahu.

Kalo emang tahu banyak, terjun aja langsung. Kerjain dan laksanakan. Biar masalah di sekitar kita, dikit demi dikit kelar. Jangan diomongin mulu. Emang masalah negara, masalah agama, bisa kelar dengan diomongin apa? Kalo masalahnya lapar, solusinya makan. Bukan ngomong lapar ...

Gak semua hal bisa dikomentarin.

Karena kita emang gak tahu persis masalahnya apa. Jadi, gak usah sok tahu. Kita itu manusia, gak tahu banyak hal. Bahkan tentang diri sendiri saja gak tahu. Apalagi urusan di luar diri kita. Hanya Allah-lah yang paling tahu. Allah yang tahu segalanya, bahkan tentang siapa kita sebenarnya?

Terus, kenapa banyal yanh sok tahu?

Itulah hebatnya zaman now. Manusia tahunya cuma sedikit. Tapi omongnya banyak. Itu cuma soal gaya aja. Gaya dan cara orang sok tahu. Padahal tahu sedikit tapi kesannya tahu banyak. Emang manusia sifatnya begitu. Dia terbatas tapi gayanya sok tidak terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun