Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamu Itu Orang Kecil atau Orang Besar?

11 Januari 2018   15:57 Diperbarui: 11 Januari 2018   16:02 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kamu itu Orang Kecil Apa Orang Besar ?

Udah segini lama hidup, sebenarnya kita ini orang kecil atau orang besar sih?

Susah ya jawabnya. Karena selama ini kita mengalir aja, gak pernah mikirin mau kecil apa besar. Embohhlah, kecil kek besar kek. Terserah.

Orang kecil apa orang besar.

Zaman now, banyak orang ngukur kecil atau besar habya dari dua hal saja. Satu, dari fisiknya. Kedua, dari status sosialnya. Orang zan now emamg makin materialistis. Apa saja dilihat dari fisiknya atau dari status sosialnya. 

Ukurannya fisik. Tentu, sudah sangat jelas. Orang kecil itu, orang kuntet alias postur tubuhnya gak tinggi. Kadang orang kecil identik dengan orang yang kurus alias kerempeng. Sedangkan orang besar itu orang yang badannya gemuk alias gendut, kata banyak orang. 

Atau orang yang badannya tinggi, gede, sterek. Katanya, orang kecil gak enak dilihat. Kalo orang besar enak dilihat. Enak dipandang mata. Pantes kalo akhirnya, banyak orang bilang "orang kecil doanggap susah, orang besar dianggap bahagia". Fisik mainnya ni yee.

Lain lagi kalo ukurannya status sosial. Orang kecil, dianggap orang rendahan. Kalo di kantor, pangkatnya gak tinggi dan gajinya cukup-cukup aja. Pendidikannya juga cuma sampe S-Bonbon. Karena waktu sekolah  doyannya jajan es bonbon alias gak kuliah. Beda sama orang besar. Status sosianya dianggap tinggi. Orang lain menyebutnya orang penting. 

Di kantor, pangkatnya tinggi, gajinya besar alias lebih dari cukup. Pendidikannya pun tak terbatas; S-1, S-2, S-3 sampe-sampe doyannya es teler. Dan senang banget, kalo dipanggil "dia mah orang besar, orang penting". Pantes, orang besar selalu dianggap orang kaya. Walau kita gak tahu, kaya apanya? Orang besar di sini, mainnya uang.

Wajar kalo akhirnya, orang kecil itu jarang dimintain saran. Karena dianggap gak penting. Beda sama orang besar, yang status sosialnya ada. Gak diminta saran pun bawaannya mau ngasih saran saking lebay-nya.

Manusia itu sering lupa. Ngukur orang kecil atau orang besar dari ukuran fisik dan status sosial itu SALAH. Gak ada yang benar. Kata siapa orang kecil itu gak bahagia. Kata siapa juga orang besar itu selalu bahagia. Bahagia itu relatif, dan gak ada hubungan sama fisik atau status sosial. Apalagi di medsos, sangat berantakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun