Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buku Lama Anda adalah Buku Baru Mereka

9 Oktober 2017   20:47 Diperbarui: 28 November 2017   23:55 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Lama Anda adalah Buku Baru Mereka...

Buku lama Anda adalah buku baru buat mereka yang belum membacanya.

Itulah cerminan betapa pentingnya buku lama atau buku layak baca bagi mereka yang belum pernah membacaya, bagi anak-anak yang tidak punya akses untuk membaca.

Maka, carilah dan temukan kembali buku-buku lama Anda.

Lalu sumbangkan dan donasikan ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada di dekat Anda. Karena buku-buku Anda, pastinya sangat bermanfaat.

DONASI 1 BUKU LAYAK BACA, BERARTI ANDA SEDANG MEMBERI MAKANAN ROHANI YANG BAIK.


Mengapa buku menjadi makanan rohani yang baik?

Studi terbaru dari Yale University's School of Public Health mengungkapkan bahwa orang yang banyak membaca, hidupnya bisa dua tahun lebih lama ketimbang orang yang tidak membaca. Maka, sempatkanlah membaca di waktu luang, jika ingin hidup lebih lama.

Karena  membaca buku, pada dasarnya dapat membakar imajinasi dan butuh keterlibatan tubuh yang lebih aktif. Sebagai pembaca, kita dituntut cara bertutur yang aktif daripada dicekoki informasi yang bersifat pasif.

Ada koneksi yang kuat antara membaca buku dengan panjangnya hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun