Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamu Itu 1 dari 4 Ciri Orang Indonesia yang Remehkan Masa Pensiun?

19 Maret 2016   10:08 Diperbarui: 19 Maret 2016   10:53 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih kerja ya ..? Keren dong. Sudah siap pensiun belum? Belum ya.

Kenapa? Masih enak kerja ya … syukurlah kalo begitu. Semoga lancar ya…

Terus mau sampai kapan kerja? Semoga gak sepanjang hayat ya …

 

Kamu tau gak? Semua pekerja pasti jadi pensiunan.

Siapapun kita bakal pensiun. Dan gak mungkin kerja melulu. Masa pensiun pasti tiba, masa di mana kita gak bisa bekerja lagi. Entah kapan masa itu akan datang? Tergantung kamu sendiri. Masa pensiun, karena tugas kamu sudah selesai.

[caption caption="Sumber: Pribadi - Jangan Remehkan Masa Pensiun"][/caption] 

Terus kalo udah pensiun mau ngapain?

Gak tau ahh, belum kepikir. Masih enak kerja kok. Mau nikmatin dulu masa produktif. Syukurlah kalo begitu…

 

Pantes ya kalo gitu. Banyak orang yang takut pensiun. Takut berhenti bekerja. Takut gak punya uang, takut gak ada kerjaan, post power syndrome. Memang, masa pensiun itu momok. Masa pensiun itu menyeramkan, menakutkan. Usia sudah tua, produktivitas menurun. Rambut penuh uban, bahkan rontok. Daya tahan tubuh pun mulai tergerus, cepat lelah. Kayak begitulah mereka yang berada di usia pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun