Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gue Gak Bisa Nulis (17); Iseng Nulis Dapat Uang

13 Maret 2016   23:58 Diperbarui: 14 Maret 2016   00:11 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rupiahkan imajinasimu.

Itu mazhab sebagai penulis. Berharap memperoleh uang dari apa yang dituliskannya. Sah-sah saja. Karena menulis bisa jadi hobby, menulis bisa juga jadi kebiasaan. Tapi gak salah juga kalo menulis akhirnya bisa jadi profesi. Dengan menulis, ia menghasilkan uang. Cerdas sekali.

[caption caption="Sumber: Pribadi - Gue Gak Bisa Nulis"][/caption]Menulis dapat uang. Rupiahkan imajinasimu.

Memang terkesan kurang sopan. Tapi gak salah kok. Uang itu mtivasi buat sebagain penulis. Untuk apa kita banyak menulis kalo gak bisa dapat uang. Menulis juga bisa dapat uang. Uang itu motivasi penulis. Biar lebih semangat, biar lebih rajin menulis.

Kalo kerja dapat uang itu biasa. Tapi kalo iseng-iseng menulis dapat uang itu baru luar biasa. Iseng nulis dapat uang.

Emang bisa menulis dapat uang? Siapa bilang gak bisa. Cek aja, berapa rupiah yang diperoleh penulis-penulis besar. Bikin novel yang dibaca oleh jutaan orang, novel best seller. Belum lagi novel yang akhirnya diangkat ke film layar lebar. Miliaran rupiah, angka itu sudah diterima sang penulis.

Iseng nuis dapat uang. Luar biasa.

Ini sudah terbukti pada diri saya sendiri. Menulis buat saya iseng saja. Karena saya tidak mencari nafkah dari menulis. Tapi saya membiasakan menulis setiap hari. Menullis apa saja, mencoretkan apa saja yang mau saya tuliskan. Karena saya bisa jadi apa saja pada tulisan saya. Dari mana saya bisa dapat uang? Khusus pada saya, saat ini saya bisa dapat “uang tambahan” dari menulis, seperti:

1. Menulis buku, yang diterbitkan oleh penerbit terkemuka dan dipasarkan di toko buku umum. Uang saya peroleh dari “royalty” yang dibayarkan setiap tahun. Bahkan jika saya ikut menjual buku saya sendiri, bisa dapat uang rabat yang diterima secara cash.

2. Menulis artikel koran, yang diterbitkan media cetak yang memberi apresiasi terhadap penulisnya. Setiap tulisan yang diterbitkan koran tertentu pasti diberikan “honor tulisan”, kisarannya bisa 300 ribu s.d. 500 ribu per tulisan.

3. Menulis untuk biografi orang. Atau disebut sebagai “ghost writer”. Penulis yang dibayar putus atas tulisannya yang dibuatnya dan nama penulis gak perlu tercantum di buku yang diterbitkan. Sekarang ini ghost writer tergolong laku, karena banyak orang yang pengen populer atau merebut kekuasaan butuh bikin buku biografi, buat nambah-nambah cita baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun