Mohon tunggu...
Syarah Mutiarizki
Syarah Mutiarizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PMAT 2018

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran Melalui Media Inspiratif Sederhana dalam Program Kampus Mengajar

1 Agustus 2021   13:26 Diperbarui: 1 Agustus 2021   13:39 2699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang melakukan literasi membaca sebelum pembelajaran dimula

Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar yang bernaung dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program ini melibatkan mahasiswa untuk berkontribusi membantu proses belajar mengajar di sekolah. Kampus Mengajar Angkatan I ditujukan pada jenjang Sekolah Dasar yang mana diharapkan mahasiswa dapat membantu sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T untuk mendapatkan pendidikan yang optimal pada masa krisis pandemik saat ini.

Terdapat 3 (tiga) progam utama yang diangkat dalam Kampus Mengajar Angkatan I ini, yaitu Kegiatan Mengajar, Membantu Administrasi Sekolah, dan Adaptasi Teknologi. Kegiatan mengajar berfokus pada literasi dan numerasi peserta didik. Suyono, dkk (2017) menyatakan bahwa literasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan membaca, berpikir, dan menulis yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami informasi secara kritis, kreatif, dan reflektif. Menurut Han, Susanto, dkk (2017) Numerasi merupakan kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan kegiatan literasi dan numerasi dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah media yang mudah dibuat, bahan mudah dicari, dan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar. Media dengan karakteristik tersebut merujuk pada istilah media sederhana (Sadiman, dkk : 2003), yaitu media yang dibuat oleh guru sendiri. Perlunya media sederhana dalam pembelajaran adalah karena gurulah yang mengetahui bagaimana karakteristik materi dan peserta didik sehingga gurulah yang mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan pancaindra peserta didik dalam belajar, dan bagaimana merangsang peserta didik supaya mereka tidak hanya mampu mengetahui melainkan juga dapat memahami, mengingat, dan menganalisis (Pebrianti, F : 2019).

Salah satu media yang dapat digunakan sebagai penerapan literasi yaitu kartu huruf. Dikarenakan masih adanya peserta didik kelas I yang belum bisa membaca dengan lancar, maka kartu huruf ini dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam mengenal huruf, belajar mengeja, dan belajar membaca. Kartu huruf ini cocok digunakan sebagai alat bantu peserta didik dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran ini dilakukan dengan cara mendemonstrasikan langsung kepada peserta didik bagaimana cara menyusun huruf, mengeja, dan cara membacanya. Hasil dari belajar menggunakan kartu huruf ini peserta didik dapat merangkai atau menyusun kata-kata secara mandiri.

Selain kartu huruf, media lain yang dapat digunakan adalah dengan media video yang berasal dari Youtube. Media ini digunakan untuk pembelajaran literasi di kelas III yaitu dalam bahasan memahami isi cerita, mengenai tokoh dan karakter dalam sebuah cerita. Metode pembelajaran yang dapat diterapkan melalui penggunaan video Youtube ini adalah movie learning. Dalam prosesnya, peserta didik menyimak video pembelajaran yang ditampilkan, kemudian beberapa peserta didik diminta menceritakan kembali isi cerita dari video yang ditampilkan, dan beberapa peserta didik yang lainnya diminta menyebutkan tokoh dan karakter tokoh dalam cerita. Pemanfaatan teknologi berupa video Youtube tersebut sangatlah diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini selaras dengan pendapat Xiao, Barnard-brak, Lan, & Burley (2019) bahwa pengunaan teknologi berpengaruh terhadap kemampuan literasi dan numerasi. Pemanfaatan teknologi berupa video ini dapat meningkatkan atau mengembangkan kemampuan literasi digital peserta didik.

Kegiatan pembelajaran yang lainnya, juga ditujukan untuk melatih daya kreativitas peserta didik yaitu melalui media tangram. Kegiatan pembelajaran ini berlangsung untuk peserta didik kelas IV. Tangram merupakan salah satu permainan dan dapat dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana. Permainan ini terdiri atas 7 potongan bangun datar yaitu 2 bentuk segitiga sama sisi berukuran besar, 1 bentuk persegi, 1 bentuk jajargenjang, 1 bentuk segitiga sama sisi berukuran sedang, dan 2 bentuk segitiga siku-siku berukuran kecil. Media tangram dapat dibuat menggunakan kertas origami. Peserta didik dapat berkreasi menggunakan bentuk-bentuk bangun datar pada media tangram ini menjadi bentuk-bentuk lain seperti bentuk rumah, bentuk hewan, dan lain sebagainya. Media tangram ini dapat melatih imajinasi dalam kreativitas peserta didik (Sosriyanti, dkk : 2021).

Selanjutnya, untuk media yang digunakan dalam penerapan numerasi yaitu penggunaan batu kerikil. Batu kerikil dipilih sebagai media untuk peserta didik belajar berhitung. Dengan menggunakan batu kerikil ini peserta didik dapat memahami konsep operasi hitung bilangan bulat seperti penjumlahan dan pengurangan (baik antara bilangan bulat positif ataupun dengan bilangan negatif), konsep perkalian yang merupakan aktivitas dari penjumlahan berulang, dan juga pembagian yang merupakan aktivitas dari pengurangan berulang.

Keempat media di atas dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya mengimplementasikan literasi dan numerasi di sekolah. Keterlibatan mahasiswa dalam program Kampus Mengajar Angkatan I ini dapat mendorong mahasiswa untuk mengembangkan diri, mengasah kreativitas dan jiwa kepemimpinan juga karakter, serta mempunyai pengalaman mengajar. Melalui program ini pula diharapkan terjadi peningkatan efektivitas proses pembelajaran di Sekolah Dasar di daerah 3T termasuk dalam kondisi darurat pandemi Covid-19 saat ini.

Referensi :

Han, W., Santoso, D., & dkk. (2017). Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pebrianti, F. (2019). Kemampuan Guru dalam Membuat Media Pembelajaran Sederhana. In Seminar NASIONAL Pendidikan Bahasa dan Sastra (pp. 93-98).

Sadiman, A., dkk. (2003). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Raja Grafindo.

Sosriyanti, Sarassanti, Y., &Mutazam. (2021). Berpikir Kreatif dalam Menyelesaikan Masalah Luas Bangun Datar Menggunakan Tangram. Jurnal Pendidikan Matematika (AL KHAWARIZMI), 1 (2).

Suyono, S., Harsiati, T., & Wulandari, I. S. (2017). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. SekolahDasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, 26(2), 116-123.

Xiao, F., Barnard-brak, L., Lan, W., & Burley, H. (2019). Examining Problem-Solving Skills in Technology-rich Environment as Related to Numeracy and Literacy. International Jurnal of Lifelong Education, 327-338. doi:https://doi.org/10.1080/02601370.2019.1598507.

(Syarah Mutiarizki , Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun