Mohon tunggu...
Syamsul Hidayah
Syamsul Hidayah Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis , editor, dan penerbit buku. CP:0821 7700 1102 atau email :syamsulhidayah1975@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Walikota Prabumulih Tak Kalah dengan Walikota Surabaya(1) Lagi Keranjingan Membedah Rumah

23 Maret 2014   04:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JikaJawa Timur punyaTri Rismaharini, maka Sumatera Selatan, memiliki H Ridho Yahya (RY). Ia Walikota Prabumulih.Sepak terjang Ridho Yahya dalam memimpin Kota Prabumulih tidak kalah dengan yang dilakukan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.Umur kepemimpinan H Ridho Yahya berpasangan Andriansyah Fikri baru seumur jagung. Setelah menang Pilkada 5 Maret tahun lalu, Ridho bersama Fikri, dilantik dua bulan kemudian oleh Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin Sebelumnya, selama lima tahun , Ridho Yahya merupakan Wakil Walikota dari Walikota Prabumulih H Rachman Djalili.

Kota Prabumulih terletak 97 Kilometer dari Palembang, ibukota Sumatera Selatan. Sejak 17 Oktober 2011, kota yang terkenal dengan melimpahnya buah nanas ini, berpisah dari Kabupaten Muaraenim. Prabumulih memiliki Sumber Daya Alam (SDA) penghasil Minyak Bumi dan Gas (MIGAS) cukup besar sebab menjadi salah salah satu daerah operasi Pertamina.

Menjelang hampir setahun, Ridho memimpin Kota Prabumulih, memang belum terlihat proyek infrastruktur atau mercusuar. Namun, program-program pro rakyat terus dilakukan. Sejak pertama kali menjabat Walikota Prabumulih, Ridho memikirkan nasib orang-orang yang selama ini terlupakan. Padahal, mereka adalah orang penting seperti orang yang memandikan mayat (bilal) atau penjaga kuburan. Sebagai Walikota Ridho Yahya memberikan insentif yang dibayar triwulan kepada mereka yang memandikan mayat (bilal) atau penjaga kuburan, termasuk pula guru mengaji keliling dari rumah ke rumah.”Ini menurut saya penting, jika tidak ada mereka ini, bisa urung urusan kematian ini,” katanya.

Untuk keluarga kurang mampu, Ridho memberikan pinjaman modal tanpa bunga. Modal ini diberikan untuk dipergunakan buat berdagang. Ia sadar, jeratan rentenir, kerapkali membuat masyarakat miskin tambah miskin. Penduduk miskin yang rumahnya sudah reot, Ridho membuat program bedah rumah bertajuk sebulan tiga buah rumah dibedah. Tak segan-segan, Ridho turun langsung memverifikasi rumah yang sudah tidak layak lagi. Ia tidak ingin menerima langsung laporan dari stafnya. Terjun langsungnya Ridho ini pertanda ia tidak ingin dikibuli oleh stafnya. Bedah rumah ini pun tidak ada istilah rumah titipan. Jika memenuhi kriteria, wajib hukumnya membedah rumah itu menjadi layak huni.

Anggaran bedah rumah ini diambil dari infaq Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Prabumulih. Tiap bulan, infaq PNS Kota Prabumulih, mencapai Rp 240 juta. Bisa untuk membedah tiga rumah dalam sebulan. Tiap kali mendatangi warga yang rumahnya akan dibedah, Ridho selalu meminta pemilik rumah mendoakan para PNS Pemkot Prabumulih untuk sehat, dilancarkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. “Soal akhirat, PNS Prabumulih tak perlu khawatir, sudah ada tanaman pahala kita, “ ujar Ridho kepada saya.

Sejak menjabat, mulai Selasa sampai Kamis, rumah dinas Ridho, terbuka lebar bagi masyarakat yang ingin mengadukan masalahnya. Mulai dari kesulitan biaya berobat, mandeknya orang buat KTP dan KK, rumah kebanjiran, dan lain sebagainya. Keluhan itu ditanggapi Ridho cepat dengan memberikan disposisi kepada instansi yang berwenang untuk menindaklanjuti. Bahkan sudah tidak terhitung lagi, Ridho membayari ongkos ojek warga yang berkunjung ke rumah dinasnya.

Bagi Ridho, jabatan walikota adalah amanah. Tak ada yang perlu disombongkan. Walikota dipilih langsung oleh rakyat. Dan menjadi tanggungjawabnyalah untuk melayani rakyat, bukan minta dilayani.”Kita ini pelayan, bukan minta dilayani,” kata Ridho.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun