Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... Jurnalis - Lihat, rasakan dan tulis

Berkarya untuk negeri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Gayo Lues Raih Rekor MURI

16 Oktober 2018   21:22 Diperbarui: 16 Oktober 2018   21:52 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GAYO LUES (16/10/18).  Dalam rangka menyambut Hari Puisi Indonesia 2018, Perkumpulan Rumah Seni Asnur membuat Gerakan Akbar 1000 Guru ASEAN Menulis Puisi. Penerimaan naskah telah berakhir pada tanggal 20 Agustus 2018. Empat guru asal Gayo Lues dari sembilan guru yang berasal dari Provinsi Aceh turut meraih rekor MURI sebagai bagian dari penulis buku tersebut. Mereka adalah Mugiarti, S.Pd (SMAN Seribu Bukit), Masna Fitri,S.Pd,.M.Ikom (SMAN Seribu Bukit), Rusminarti Admi, S.Pd (SMAN Seribu Bukit), Izmaya Aini Dasly, S.Pd (SMAN 1 Blangkejeren).

img-20181016-214823-5bc5fb51677ffb16ba1c2b23.jpg
img-20181016-214823-5bc5fb51677ffb16ba1c2b23.jpg
Melalui proses yang panjang dan melelahkan akhirnya Asrizal Nur selaku penggagas bersama Tim Kurator (Rini Intama, Eddy Pramduane, Lily Siti Maltatuliana, Srikandi Indung Sarerea, dan Firdaus HN) mampu menghimpun sejumlah puisi karya  guru dari 33 Provinsi di Indonesia, serta negara tetangga seperti Brunai Darussalam, Tailan dan Malaysia.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Puisi-puisi tersebut telah diterbitkan menjadi buku besar dengan judul TENTANG SEBUAH BUKU DAN RAHASIA ILMU dan berhasil meraih rekor MURI. Buku setebal sekitar 900 halaman tersebut telah diluncurkan pada tanggal 24 September 2018 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Salah seorang penulis buku tersebut  Mugiarti (16/10) sekira pukul 11.15 WIB dalam ruang kerjanya menyatakan bahwa penulis buku ini adalah guru yang berasal dari berbagai negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan Thailan. Kemudian Mesium rekor Indonesia mencatat gerakan yang melibatkan guru dalam jumlah terbanyak.

"Penulis dalam antologi ini adalah guru yang  berasal dari berbagai wilayah Indonesia, Malaysia, Brunai Darusalam hingga Thailand. Museum rekor Indonesia mencatat gerakan ini sebagai gerakan yang berhasil melibatkan guru dalam jumlah terbanyak. Tentu saja sangat bangga bisa menjadi bagian dalam gerakan yang memecahkan rekor MURI ini". Katanya

Mugiarti berharap semoga kedepan guru aktif terlibat dalam even even.

"Harapannya semoga ke depan jika ada event yang melibatkan guru seperti ini, guru terlibat aktif terutama guru-guru di Aceh pada umumnya dan guru-guru di Gayo Lues khususnya.". Sambungnya.

Laporan : Syamsul Bahri 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun