Akademi Militer menjadi tujuan favorit para remaja lulusan SMA di seluruh tanah air. Terutama di kalangan para murid lelaki peminat olahraga, pengurus organisasi siswa sampai peminat ekstra kurikuler Paskibra, Pramuka dan Lintas Alam.
Tak mudah untuk mewujudkan cita-cita menjadi seorang Taruna Akademi Militer. Seleksinya sangat ketat melalui proses yang dilakukan secara bertingkat. Mulai dari tingkat daerah yaitu di komando distrik militer (kodim) untuk seleksi administrasi serta di tingkat komando resor militer (korem), dan komando daerah militer (kodam) untuk pengujian.
Namun jangan salah, yang ketat itu bukan cuma proses seleksi Taruna Akademi Militer, tapi juga untuk menjadi penulis "Taruna" di kompasiana. Dimana untuk mencapai level itu harus mengumpulkan 1.500 poin.Â
Tanggal 20 Januari 2020, saya terdaftar di Kompasiana. Dimana, hingga tulisan ini dibuat, penulis masih berada pada level sebagai "Junior". Jangankan "Taruna" atau bahkan level top "Penjelajah" yang hanya diraih oleh penulis senior, bagi penulis level saat inipun lumayan sulit untuk diraih.Â
Dari awal bergabung, level bukanlah target utama menulis. Namun tak bisa dipungkiri, bahwa posisi bisa menjadi motivasi untuk diri pribadi. Entahlah bagi kompasianer lainnya.
Total artikel sebanyak 45, dengan rincian, 35 artikel pilihan, 2 artikel utama (headline), dan selebihnya tulisan biasa merupakan statistik pencapaian hingga saat ini.Â
Sebelumnya, pada sebuah tulisan pernah mengekspresikan betapa senangnya bergabung di Kompasiana. Mulai dari bagaimana artikel pertama yang serasa tidak percaya menjadi artikel pilihan, serta bagaimana gembiranya ketika tulisan menjadi headline.
Saat ini, poin yang telah diraih sebanyak 1.491. Artinya, dengan meraih 9 poin maka, level taruna pun akan diraih. Sekali lagi, level ini bukanlah yang utama, tapi bagaimana bisa mengisi waktu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat adalah yang utama.
Bagaimana dengan menulis akan membuat kita termotivasi untuk mencari dan membaca referensi, yang pada akhirnya akan menjadi sebuah pengetahuan baru.Â
Dan yang lebih penting lagi adalah, bagaimana kita lebih menghargai artikel seseorang karena menjadi mengerti bagaimana sulitnya melahirkan sebuah artikel yang menarik dan bermanfaat.