Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... Administrasi - coretan seadanya berawal dari minum kopi.

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kronologi Warga Depok Terjangkit Covid-19. Akankah Memperkuat Jurnal Para Ahli di Jerman?

2 Maret 2020   23:34 Diperbarui: 7 April 2020   00:53 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, mengonfirmasi dua orang WNI positif terkena virus corona (beritacenter.com)

Jika melihat kronologis warga Depok yang positif Covid-19, kemungkinan ini merupakan sesuatu di luar antisipasi pemerintah yang hanya fokus menjaga pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan dengan mendeteksi gejala menggunakan thermal scanner.

Hal ini jika didasarkan fakta yang diungkap para Ahli di Jerman, dalam jurnalnya setelah mereka mempelajari warganya yang positif terkena virus yang sama.

Membandingkan 2 kronologi kejadian ini agar kita lebih meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi proses penularannya.

Kejadian di Depok, Indonesia

14 Februari 2020, terjadi kontak antara WN Jepang yang tinggal di Malaysia dengan WNI yang tinggal di Depok. Kontak itu terjadi di Klub Paloma & Amigos, Jakarta.

16 Februari 2020, WN Jepang itu kembali ke Malaysia. Pada hari yang sama, WNI yang diketahui berusia 31 tahun dan berjenis kelamin wanita itu merasakan ketidaknyamanan, ditandai dengan batuk-batuk.

26 Februari 2020, batuk-batuk yang diderita tak kunjung sembuh setelah memutuskan berobat jalan ke RS Mitra Keluarga Depok. 

28 Februari 2020, WN Jepang menyatakan terkena virus corona (Covid-19) di Malaysia. Oleh karena itu, sang pasien pun dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso.

Kronologis kejadian di atas mungkin bisa menjadi tambahan referensi baru yang bisa memperkuat rekomendasi dalam jurnal para ahli di Jerman. 

Kejadian di Jerman

Kronologis selengkapnya seperti dituturkan oleh para ahli di Jerman dalam jurnalnya :

19-22 Januari 2020, seorang wanita dari Shanghai, China, datang ke Jerman untuk urusan kerja.

Selama di Jerman, dia tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit pneumonia Wuhan sama sekali. Akan tetapi, dia kemudian menjadi sakit ketika terbang kembali ke China.

24 Januari 2020, seorang pengusaha Jerman berusia 33 tahun yang bertemu dengan wanita itu pada tanggal 20 dan 21 Januari 2020 tiba-tiba mengalami sakit tenggorokan, kedinginan dan pegal linu. Keesokan harinya, dia juga mengalami demam dan batuk-batuk.

26 Januari 2020, hasil pemeriksaan yang keluar mengonfirmasikan bahwa wanita ini telah terinfeksi virus corona Wuhan.

27 Januari 2020, setelah merasa lebih baik, pengusaha Jerman ini lantas kembali bekerja.

Setelah wanita Shanghai itu dikonfirmasi terinfeksi virus corona, para detektif Jerman menghubungi semua orang yang sempat bertemu dengannya, termasuk si pengusaha Jerman.

Meskipun tampak sudah sehat saat pemeriksaan, rupanya pengusaha tersebut masih terinfeksi virus corona. Tiga orang rekan kerja pengusaha tersebut juga ditemukan positif virus corona.

Namun, yang aneh adalah hanya satu dari ketiga rekan kerja ini yang pernah bertemu wanita Shanghai.

Jurnal itu merekomendasikan mungkin perlunya penilaian ulang tentang dinamika transmisi dari wabah saat ini, dimana bahwa fakta seseorang yang tidak bergejala adalah sumber potensial dari infeksi 2019-nCoV.

Referensi : kompas.com, cnbcindonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun